KADAR INTERLEUKIN-1β PADA FASE INFLAMASI OSTEOMYELITIS FRAKTUR TULANG FEMUR TIKUS (Rattus norvegicus) DENGAN INTRAMEDULA PINNING DAN GIPS SIRKULAR

Abstract

AbstrakOsteomyelitis sampai saat ini masih menjadi masalah baik pada usia anak maupun dewasa. Sulitnya deteksi dini menjadikan banyak kasus akut menjadi kronis sehingga semakin sulit penatalaksanaanya. IL-1 memiliki peranan sangat penting dalam proses penyembuhan fraktur. Pada penelitian ini ingin diketahui kadar IL-1 pada fase inflamasi osteomyelitis fraktur tulang femur dengan intramedula pinning dan gips sirkular. Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan post test only control group design menggunakan hewan coba tikus sebanyak 20 ekor yang terbagi menjadi kelompok infeksi dan non infeksi. Pengukuran kadar IL-1 serum dilakukan pada hari ke-1, ke-3, dan ke-7 dari daerah fraktur tulang femur. Kondisi osteomyelitis dibuat dengan menginjeksikan Staphylococcus aureus sebanyak 10 6 CFU dengan metode ELISA. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA dilanjukan dengan uji Tukey menunjukkan bahwa kadar IL-1 meningkat signifikan pada hari ke-3 pada kelompok infeksi dibanding kelompok non infeksi (p < 0,01). Dapat disimpulkan bahwa osteomyelitis pada fraktur tulang femur dengan intramedula pinning dan gips sirkular terbukti meningkatkan kadar IL-1 serum.Kata kunci: fraktur femur, IL-1, osteomyelitis, gips sirkular, intramedula pinning LEVEL OF INTERLEUKIN-1β ON INFLAMMATORY OSTEOMYELITIS IN FEMORAL FRACTURE RAT (Rattus norvegicus) WITH INTRAMEDULLARY PINNING AND CIRCULAR GIPS AbstractNowadays, osteomyelitis is still being a popular problem among children and adults. Difficulties for early detection of acute cases increase the potential of this cases to be chronic cases, so it becomes more difficult to treat. IL-1 have the most important role in fracture healing process. The study was aimed to measure the level of IL-1 on inflammatory osteomyelitis in femoral fracture with intramedullary pinning and circular gips. The research design was laboratory experimental study using post test only control group design. Twenty rats employed as animal models that were divided into infection and non infection groups. The IL-1 serum level was measured by ELISA method on day 1, 3 and 7. Osteomyelitis femoral bone fracture induced by Staphylococcus aureus 10 6 CFU. Statistical analysis using ANOVA continued by Tukey test showed that level of IL-1 increased significantly on day 3 in infected group compared to non infected group (p < 0.01). Therefore, to be concluded that osteomyelitis in femoral fracture with intramedullary pinning and circular gips shown to increase the serum level of IL-1.