Kesepian dan Problematic Internet Use pada Mahasiswa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan problematic internet use pada mahasiswa. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terhadap hubungan positif antara kesepian dengan problematic internet use pada mahasiswa. Subjek penelitian ini berjumlah 120 mahasiswa. Pengambilan subjek penelitian menggunakan sampling purposive dengan pengumpulan data menggunakan Skala Problematic Internet Use dan Skala Kesepian. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment dengan program SPSS. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai korelasi (rxy) sebesar 0,721 dan p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara kesepian dengan problematic internet use pada mahasiswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, artinya semakin tinggi kesepian pada mahasiswa maka semakin tinggi pula problematic internet use pada mahasiswa dan sebaliknya, semakin rendah kesepian pada mahasiswa maka semakin rendah pula problematic internet use pada mahasiswa. Koefisien determinasi (R2) = 0,52, hal ini menunjukkan bahwa kesepian memiliki kontribusi sebesar 52 % terhadap problematic internet use.

Korelasi antara konformitas dengan cyberslacking pada mahasiswa

“…Penggunaan internet sebagai media komunikasi dan mencari informasi dapat memudahkan berbagai kegiatan (Rinaldi, 2020). Internet menjadi salah satu kebutuhan dalam dunia pendidikan pada era digital saat ini.…”

Hubungan Antara Loneliness Dengan Problematic Internet Use Pada Mahasiswa Selama Masa Pandemi Covid-19

“…Penelitian yang dilakukan oleh Garvin (2019) menunjukan bahwa individu yang merasakan kesepian akan menjadikan internet sebagai salah satu pelariannya, terutama ketika berinteraksi sosial maupun coping secara emosional, ini yang menyebabkan individu yang merasakan kesepian akan menjadi lebih rentan mengalami problematic internet use. Hasil dari penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Rini et al (2020) yang menunjukan hasil adanya hubungan positif yang dimana individu yang merasakan loneliness dengan tingkat yang tinggi maka problematic internet use yang dialaminya semakin tinggi sebaliknya semakin rendah loneliness semaking rendah juga problematic internet use yang dialami. Penelitian (Alheneidi et al, (2021)…”

“…Berdasarkan hasil penelitian, ada hubungan positif antara loneliness dan problematic internet use pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW selama masa pandemi, yang artinya bahwa semakin tinggi tingkat loneliness maka semakin tinggi juga tingkat problematic internet use pada mahasiswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Rini et al (2020) menunjukan terdapat hubungan positif antara loneliness dan problematic internet use. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Harlendea dan Kartasasmita (2021) yang mendapatkan hubungan positif antara loneliness dan problematic internet use, hal ini berarti semakin tinggi tingkat loneliness maka semakin tinggi tingkat problematic internet use sebaliknya semakin rendah tingkat loneliness maka semakin rendah tingkat problematic internet use.…”

“…Dapat dikatakan bahwa Sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW merasakan perasaan kesepian karena pembatasan sosial selama masa pandemi COVID-19 sehingga komunikasi secara tatap muka berkurang secara signifikan, untuk mengatasi perasaan kesepian dan demi memenuhi kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW menggunakan internet untuk Penggunaan komunikasi secara online selama pandemi dapat memberikan manfaat, dalam hal ini memberikan dampak seperti mengurangi perasaaan terisolasi, stress dan panik (Holmes et al, 2020;) Girdhar et al, 2020). Mahasiswa yang kesepian terutama yang dengan emotional loneliness akan memanfaatkan internet dalam mengelola emosinya dan perasaan negatif yang dirasakannya, internet juga dapat mengurangi perasaan kesepian yang dimiliki oleh mahasiswa, akan tetapi dapat menimbulkan permasalahan yang lain yaitu sulit untuk mengontrol penggunaan internet (Rini et al, 2020). Individu yang merasa kesepian akan lebih sering untuk menggunakan internet dan menyebabkan gangguan dalam fungsi dalam kesehariannya (Weiten & Lloyd, 2006).…”

Hubungan antara Regulasi Emosi dengan Problematic Internet Use pada Siswa SMA

“…Namun demikian, terdapat hanya 6 peserta yang melaporkan mengalami kesulitan di lingkungan rumah atau sekolah sebagai akibat dari aktivitas online mereka.Temuan survei menunjukkan bahwa siswa sekolah menengah menunjukkan banyak ciriciri yang menunjukkan pengalaman mereka tentang Problematic Internet Use Gunawan et al (2021). melakukan penelitian tentang PIU dan ditemukan 73% dari 467 responden di Indonesia, yang merupakan remaja, dilaporkan mengalami Problematic Internet Use (PIU).Selain itu, Sokang (2016) juga menyelidiki karakterisasi PIU pada remaja dan menentukan bahwa tingkat PIU pada remaja dikarakterisasi sebagai moderat di setiap komponen PIU Rahmadina et al (2018). melakukan penelitian yang sama namun hasil penelitian nya tidak menemukan korelasi yang kuat antara regulasi emosi dan PIU di kalangan dewasa awal atau mahasiswa yang menggunakan media sosial.…”