Wacana yang baik adalah wacana yang harus memperhatikan hubungan antarkalimat, sehingga dapat memelihara keterkaitan dan keruntutan antarkalimat. Wacana dikatakan lengkap karena didalamnya terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca (wacana tulis) atau oleh pendengar (wacana lisan) tanpa keraguan apa pun. Wacana dikatakan tertinggi atau terbesar karena wacana dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal dan persyaratan kewacanaan lainnya (kohesi dan koherensi). Sejalan dengan pandangan Sumarlam bahwa bahasa itu terdiri atas bentuk dan makna, hubungan dalam wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi dan hubungan makna atau hubungan semantis yang disebut koherensi. Selain itu kohesi merupakan keserasian hubungan unsur-unsur dalam wacana sedangkan koherensi merupakan kepaduan wacana sehingga membawa ide tertentu yang dipahami khalayak.