2020
DOI: 10.22435/pgm.v43i1.2891
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kontribusi Zat Gizi Makanan Jajanan Terhadap Asupan Energi Sehari Di Indonesia (Analisis Data Survey Konsumsi Makanan Individu 2014) [Food Away From Home (Fafh) Contribution of Nutrition to Daily Total Energy Intake in Indonesia]

Abstract: The culture of consuming food away from home (FAFH) is part of a daily habit for almost all age groups and social classes including school-age children and adolescents. The benefit of consuming FAFH including food diversification from an early age to increase the nutrition quality of food consumed. The negative aspects are obtained when it’s consumed excessively that could cause excessive energy intake. Frequent consumption of FAFH is associated with a low intake of fruits and vegetables and also a low intake … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
11

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(12 citation statements)
references
References 9 publications
0
1
0
11
Order By: Relevance
“…Dalam menciptakan makanan yang enak, bergizi, dan sehat, seseorang membutuhkan baik ilmu gizi maupun ilmu sains makanan, termasuk didalamnya ilmu kuliner (Karina & Amrihati, 2017). Makanan dalam bentuk jajanan atau snack yang diciptakan tersebut lebih lanjut juga memiliki kontribusi yang cukup penting dalam diet dan pemenuhan gizi seseorang (Sari & Rachmawati, 2020;Myhre et al, 2015). Selain fungsinya dalam pemenuhan gizi seimbang, pengetahuan tentang gizi ini juga dapat meningkatkan daya saing UMKM pangan dengan inovasi produk yang lebih sehat dan bergizi yang sesuai dengan perubahan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya makanan sehat (Suryana, 2014).…”
Section: Karakteristik Pesertaunclassified
“…Dalam menciptakan makanan yang enak, bergizi, dan sehat, seseorang membutuhkan baik ilmu gizi maupun ilmu sains makanan, termasuk didalamnya ilmu kuliner (Karina & Amrihati, 2017). Makanan dalam bentuk jajanan atau snack yang diciptakan tersebut lebih lanjut juga memiliki kontribusi yang cukup penting dalam diet dan pemenuhan gizi seseorang (Sari & Rachmawati, 2020;Myhre et al, 2015). Selain fungsinya dalam pemenuhan gizi seimbang, pengetahuan tentang gizi ini juga dapat meningkatkan daya saing UMKM pangan dengan inovasi produk yang lebih sehat dan bergizi yang sesuai dengan perubahan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya makanan sehat (Suryana, 2014).…”
Section: Karakteristik Pesertaunclassified
“…Keterampilan anak dalam memilih jajanan di sekolah merupakan faktor kritis untuk mendapatkan makanan yang sesuai kebutuhan dan memenuhi syarat kesehatan (Sembiring & Ampera, 2018). Menurut penelitian Sari & Rachmawati (2020), makanan jajanan memberikan kontribusi sebesar 29,5% asupan energi, 2,9% asupan protein, 8,6% asupan lemak dan 15,6% asupan karbohidrat pada anak sekolah dasar atau kelompok umur 6-12 tahun. Jajanan anak sekolah dasar sangat beragam jenisnya, yang paling sering ditemukan antara lain yaitu otak-otak, tahu goreng, mie bakso dengan saus, es sirop, sate sosis dengan saus, empek-empek dan lain sejenisnya (Sari & Rachmawati, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut penelitian Sari & Rachmawati (2020), makanan jajanan memberikan kontribusi sebesar 29,5% asupan energi, 2,9% asupan protein, 8,6% asupan lemak dan 15,6% asupan karbohidrat pada anak sekolah dasar atau kelompok umur 6-12 tahun. Jajanan anak sekolah dasar sangat beragam jenisnya, yang paling sering ditemukan antara lain yaitu otak-otak, tahu goreng, mie bakso dengan saus, es sirop, sate sosis dengan saus, empek-empek dan lain sejenisnya (Sari & Rachmawati, 2020). Jajanan yang kebersihannya tidak dapat dikontrol oleh pihak sekolah dan tidak terlindung serta tercemar oleh debu dan kotoran yang mengandung telur cacing, bakteri atau mikroorganisme lainnya dapat menjadi sumber penularan infeksi kecacingan, disentri dan infeksi penyakit lainnya pada anak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian yang dilakukan oleh (5) di SD Negeri Plalan 1 Surakarta memberikan gambaran bahwa kontribusi protein jajanan sebesar 9,2% terhadap total konsumsi makanan sehari untuk anak SD. Pola makan sehat dan seimbang terdiri dari 15% protein dari total energi yang dibutuhkan (6).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Anak sekolah rata-rata memilih makanan jajanan dengan kandungan energi dan protein yang rendah sehingga sumbangan energi dan protein dari makanan jajanan terhadap total konsumsi sehari masih rendah (5).…”
Section: Pendahuluanunclassified