Perkembangan ilmu manajemen dan bisnis sangat cepat menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi yang turut mengubah cara manusia menjalani kehidupannya. Namun, perubahan yang terjadi jangan sampai meminggirkan begitu saja nilai-nilai kehidupan yang kita yakini. Sudah saatnya teori manajemen dikonstruksikan dan dikembangkan selaras dengan cara hidup manusia di dalam lingkungan dan budayanya. Untuk itu, penelitian mencoba mengeksplorasi manajemen dan bisnis lewat interaksi kompleks antara dunia kehidupan dan praktik-praktik usaha yang dimiliki secara langsung oleh kelompok etnis Tionghoa di Jakarta. Duduk perkaranya akan sesak jika kita mencoba untuk memahami kesuksesan mereka dalam berbisnis hanya dengan mengandalkan narasi teknis dalam sistem manajemen dengan metodologi yang ketat. Cara mereka menjalani kehidupan dan mengartikulasinya dalam bisnis hampir seragam. Oleh karena itu, penelitian mengambil lintasan lain, yaitu dengan masuk ke persoalan filosofis tentang manusia yang berciri antropologis, ontologis dan epistemologis. Tujuannya adalah untuk memperkaya wawasan kita terkait ilmu manajemen dan binis yang berbasis pada praktik-praktik hidup pemilik usaha dari etnis tertentu di negara kita. Untuk menjawab duduk perkara dan tujuan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi fenomenologi hermeneutika Martin Heidegger dan konsep prapemahaman. Hasilnya diharapkan dapat menyeimbangkan ketimpangan pemahaman kita terkait teori manajemen yang umumnya didominasi oleh penelitian di dunia barat ke dalam praktik-praktik kearifan lokal masyarakat kita