Metode Membaca dan Menghapal Al-Qurán Perspektif KH. Ahsin Sakho Muhammad

Maliki, Noval; Ro’up, Abdul

doi:10.54213/tsaqafatuna.v4i2.175

Cited by 3 publications

(5 citation statements)

References 5 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Idham Calid (Banjar, Kalimantan Selatan), Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad (Maliki & Ro'up, 2022), pakar Qira'at sab'ah Indonesia (Pengasuh dan Dewan Penasihat Pon.Pes. Darut Tauhid, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat), Dr. KH.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Romantisme Pendidikan Pesantren di Era Milenial dan Revolusi Industri 4.0

Abas¹,

Auliya²

2023

SETYAKI : Jurnal Studi Keagamaan Islam

View full text Add to dashboard Cite

Pesantren yang merupakan pilar utama pendidikan asli nusantara, saat ini justru kerap dianggap sebagai pendidikan yang kolot dan ketinggalan zaman, terutama pada era milenial ini. Kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0, serta masifnya globalisasi dan westernisasi menjadi tantangan sekaligus peluang untuk para kiai dan santri dalam menyebarkan dakwah yang ramah dan universal. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah library research. Penulis mengumpulkan berbagai data kepustakaan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan penulis. Melalui data yang telah penulis kumpulkan, penulis menemukan berbagai fakta. Pertama, era milenial dapat disebut era post-modern. Era ini oleh sebagian pakar diartikan sebagai era back to spiritual and moral atau back to religion. Sementara Revolusi Industri 4.0 merupakan transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Pada era tersebut, sebuah informasi dapat tersebar dengan cepat karena seluruh entitasnya selalu terhubung satu sama lain. Kedua, pesantren mengalami berbagai dinamika, baik sosial maupun ekonomi. Pesantren yang merupakan blue print pendidikan asli Indonesia sejak ratusan tahun lalu tidak lantas menjadikannya sebagai lembaga pendidikan yang jumud dan terbelakang. Pada perkembangannya, pesantren tidak hanya mengajarkan kitab kuning semata. Pesantren pada saat ini justru menjadi lembaga pendidikan Islam yang inklusif dan mengikuti perkembangan zaman. Pesantren berupaya untuk selalu membuka ruang dialog dengan mengadopsi nilai-nilai baru yang lebih relevan dan membawa maslahat juga lebih sempurna dalam menjaga eksistensi pesantren. Hal tersebut selaras dengan kaidah Al-Muhafadatu ‘ala al-Qadimi al-Shalih wa al-Akhdu bi al-Jadid al-Ashlah.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Romantisme Pendidikan Pesantren di Era Milenial dan Revolusi Industri 4.0

Abas¹,

Auliya²

2023

SETYAKI : Jurnal Studi Keagamaan Islam

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Allah SWT memberikan kemudahan kepada umat manusia dalam menghafal baik itu dari bangsa Arab maupun dari selain bangsa arab yang kurang mengerti tentang arti dari isi al-quran yang didalamnya tertuliskan menggunakan bahasa arab (Mudinillah & Aprilia, 2022). (Maliki & Ro'up, 2022) Menghafal isi al-quran bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dikerjakan, banyak usaha dan kerja keras dalam menghafalnya bagi pemula. Akan tetapi, bagi yang berpengalaman dan mengerti bagaimana cara cepat menghafal al-quran, mungkin sudah tidak kesulitan dalam mengahafal.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Pengenalan Metode dalam penghafalan Al-Qur'an Dalam proses mengahafal al-qur'an pastinya kita perlu menggunakan metode yang tepat untuk dapat membantu dalam proses menghafal dengan cepat dan benar. (Maliki & Ro'up, 2022) Adapun beberapa metode yang digunakan dalam menghafal al-qur'an antara lain : 1) Metode Klasik  Talqin Merupakan metode hafalan al-qur'an dengan cara ustadz (pengajar) membaca ayat al-qur'an dan kemudian di ulang oleh santri sampai benar-benar hafal (Susianti, 2016) dalam jurnal (Mudinillah & Aprilia, 2022).…”

Section: Metode Menghafal Al-qur'an DI Rumah Tahfidz Khalifahunclassified

Metode Dan Strategi Pembelajaran Menghafal Al-Quran Di Rumah Tahfidz Khalifah Kota Probolinggo

Achmad Fatahila,

Habibi Muhammad

2023

ISEDU

View full text Add to dashboard Cite

Abstrak : Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai metode dan strategi yang digunakan oleh rumah tahfidz dalam menghafal al-quran kepada anak usia dini. Jenis penelitian merupakan penelitian kualitatif, Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Case studies. Dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara, angket, test dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pertama, metode yang diterapkan oleh rumah tahfidz kholifah antara lain: metode talaqqi, metode simai, metode tabarak dan metode murajaah. Kedua, strategi yang dilakukan terbagi menjadi 2 yaitu strategi pengajar yang berupa strategi yang memperhatikan factor-faktor dari dalam diri anak, sebab setiap pengajar memberikan strategi berbeda-beda tergantung dengan kondisi anak. Dan yang kedua strategi yang diterapkan oleh santri dalam menghafal, yaitu terdapat perbedaan diantara santri pada jumlah ayat yang ingin dihafal. Strategi yang digunakan hamper sama menggunakan media elektronik, kecuali ada beberapa santri yang menggunakan alat penglihatan dengan cara membaca al-quran. Ketiga, faktor pendukung menghafal al-quran antara lain: semangat anak, pengajar merupakan hafidz, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan orang tua. Dan factor penghambat: kemampuan anak dalam membaca al-quran, konsentrasi anak, kemampuan daya ingat anak.

show abstract

“…Manusia harus berkomitmen dengan sepenuh hati bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk Allah, menjadikannya sebagai imam, mengikuti apa yang diperintahkan, dan meninggalkan yang diharamkan. (Maliki & Ro'up, 2022) Al-Qur'an merupakan permulaan Islam dan manifestasinya yang terpenting. Kitab suci tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai petunjuk bagi umat manusia, menjelaskan petunjuk tersebut, serta membedakan antara hak (kebenaran) dan bathil (kepalsuan).…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Lebih mulia lagi jika seorang Mukmin mengamalkan isi Al-Quran yang telah dihafalnya, serta berdakwah dengan kitab suci tersebut. (Maliki & Ro'up, 2022)( As-Sirjani, 2009 Menghafal Al-Quran merupakan bentuk melestarikan keberadaannya. Penghafal Al-Quran dianggap sebagai pilihan Allah untuk menjaga keotentikan Al-Quran dari upaya pemalsuan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penerapan Metode Ilhamqu dalam Menghafal Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon

Agus Mahrus,

Rubiyad

2023

SETYAKI : Jurnal Studi Keagamaan Islam

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode ilhamqu dalam proses penghafalan Al-Qur'an oleh santri di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data, digunakan metode model Milles dan Huberman yang melibatkan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Metode ilhamqu merupakan suatu pendekatan dalam menghafal Al-Qur'an yang menggabungkan berbagai jenis kecerdasan dan memanfaatkan indra pendengaran, penglihatan, lisan, serta gerakan. Pendekatan ini menggunakan pola saling memperhatikan dan mencocokkan untuk mencapai hasil hafalan yang optimal. Di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon, penerapan metode ilhamqu melibatkan beberapa langkah. Pertama, para santri baru diwajibkan membaca Al-Qur'an sebanyak maksimal 20 kali khataman atau minimal 10 kali khataman dengan menggunakan metode Bin-Nadzar. Kedua, sebelum memulai proses penghafalan, setiap santri harus memiliki pasangan yang bertujuan untuk saling mencocokkan dan memotivasi satu sama lain, serta saling menyimak hafalan masing-masing. Ketiga, dalam tahapan setoran, santri harus mengunjungi pembimbing setelah berkonsultasi terlebih dahulu dengan pasangannya. Tujuan dari konsultasi ini adalah agar mereka dapat saling menyimak hafalan sebelum menyampaikan kepada pembimbing.

show abstract

Metode Membaca dan Menghapal Al-Qurán Perspektif KH. Ahsin Sakho Muhammad

Cited by 3 publications

References 5 publications

Romantisme Pendidikan Pesantren di Era Milenial dan Revolusi Industri 4.0

Romantisme Pendidikan Pesantren di Era Milenial dan Revolusi Industri 4.0

Metode Dan Strategi Pembelajaran Menghafal Al-Quran Di Rumah Tahfidz Khalifah Kota Probolinggo

Penerapan Metode Ilhamqu dalam Menghafal Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon

Contact Info

Product

Resources

About