Modern human sperm freezing: Effect on DNA, chromatin and acrosome integrity

Abstract

Sperm in Vapour was healthier in terms of DNA, chromatin and acrosome integrity. In contrast of higher motility and normal morphology; DNA, chromatin and acrosome integrity were decreased in Vit. However, these findings were more acceptable in SSV or Vapour.

Effects of different cryopreservation methods on DNA integrity and sperm chromatin quality in men

“…Different assays are used to assess the integrity of sperm chromatin and sperm DNA. Each assay measures different parameters such as sperm DNA strand breaks (TUNEL and COMET assays) (Donnelly et al ., ; Ribas‐Maynou et al ., ; Rahiminia et al ., ), sperm chromatin structure (SCSA ® assay), or sperm DNA compaction (CMA3 assay) (Delbes et al ., ; Rahiminia et al ., ). The only assay that has a clinical standard protocol is the SCSA ® , and this well‐known technique gives reliable and repeatable results (Evenson, ).…”

Perbedaan Morfologi dan Fragmentasi DNA Sperma sebelum dan sesudah Kriopreservasi dengan Metode Slow Cooling di Klinik Aster RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

“…Pattama dkk melaporkan bahwa motilitas dan fragmentasi DNA meningkat setelah kriopreservasi dengan metode pendinginan lambat. [5][6][7][8][9][10] Perbedaan ini mungkin karena metode kriopreservasi yang berbeda, yaitu antara metode pendinginan lambat dan vitrifikasi. Diharapkan, penelitian ini dapat mengevaluasi perbedaan atau jumlah fragmentasi DNA setelah kriopreservasi sperma dengan metode pendinginan lambat.…”

“…Stres oksidatif dalam proses pendinginan menghasilkan radikal bebas, yang menyebabkan proses lipoperoksidase, yang akan menyebabkan hilangnya motilitas ireversibel, kebocoran enzim intraselular, kerusakan DNA sperma, dan penurunan kemampuan untuk menembus oosit dan juga fusi sperma-oosit. 7 Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode pendinginan yang lambat. Dalam metode ini, selama proses pendinginan, saat suhu menjadi sangat dingin, kristal es akan terbentuk dari air ekstraselular yang mengelilingi spermatozoa.…”

“…Dari data yang ada, dapat disimpulkan bahwa ada variabilitas fragmentasi DNA sperma yang signifikan setelah proses kriopreservasi, yang merupakan kejadian yang cukup tinggi pada kasus individu. 5,7,9,10,[18][19][20][21] Persentase morfologi normal sperma sebelum dan sesudah kriopreservasi menurun dari 2,2(1,6) menjadi 1,4(1,1). Ada laporan hubungan antara morfologi dan fragmentasi DNA.…”

“…Studi oleh Vutyavanich dkk di Thailand juga menemukan bahwa metode pendinginan yang lambat menghasilkan perubahan morfologi spermatozoa. 6,7,10,12,[20][21][22] Penelitian selanjutnya diperlukan untuk mengevaluasi hubungan antara hasil kriopreservasi sperma dan hasil reproduksi pasca melahirkan (IVF). Temuan ini mungkin bermanfaat karena evaluasi terus menerus terhadap sperma cryopreserved dengan menggunakan prosedur reproduksi dibantu.…”