Abstrak Seni rupa dan difabel tuna netra bagi orang normal adalah kemustahilan tetapi difabel tuna netra yang memilih bahasa ekspresi seni rupa merupakan proses luar biasa. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan makna seni rupa dalam kacamata difabel tuna netra sekaligus mengungkap problematika proses penciptaan dan apresiasi seni rupa difabel tuna netra yang memilih seni rupa sebagai bahasa ekspresi. Penelitian mengunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data adalah tuna netra yang berkarya seni rupa dan tidak berkarya seni rupa. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Analisis data dengan konsep hierarki kebutuhan teori Abraham Maslow, serta teori konstruksi sosial Berger dan Luckmann. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua makna seni rupa difabel tuna netra yaitu; makna cipta adalah persepsi visual yang diperoleh dari indera selain mata dan makna indah adalah keindahan melampaui penglihatan yaitu rasa senang, aman, nyaman dan tenang. Problematika proses penciptaan karya difabel tuna netra adalah dalam mengidentifikasi warna sedangkan problematika apresiasi karya seni adalah tidak tersedianya akses multi sensorik, kesulitan memahami dimensi visual, interpretasi pesan dan makna karya seni, kurangnya pengalaman visual sebelumnya, dan stigma sosial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah difabel tuna netra adalah sosok yang dapat mencipta dan mengapresiasi karya seni rupa dengan memanfaatkan dan melatih indera yang masih berfungsi dengan baik. Kata Kunci: apresiasi seni, difabel, tuna netra, makna seni rupa AbstractFine art and the blind are impossible for normal people, but for the blind, choosing the language of expression in art is an extraordinary process. The aim of this research is to describe the meaning of art through the eyes of the blind and, at the same time, reveal the problems in the process of creating and appreciating art for the blind who choose art as a language of expression. Research using the descriptive-qualitative method and the source of the data is the visually impaired, who create fine arts and do not create fine arts. Data collection through interviews and observation. Data analysis with Abraham Maslow's hierarchy of needs concept as well as Berger and Luckmann's social construction theory The results of the study show that there are two meanings of art for the visually impaired: the meaning of creativity is visual perception obtained from senses other than the eyes, and the meaning of beauty is beauty beyond sight, namely feeling happy, safe, comfortable, and calm. The problems in the process of creating works for the visually impaired are in identifying colors, while the problems in appreciating works of art are the unavailability of multi-sensory access, difficulties in understanding visual dimensions, interpretation of messages and meanings of works of art, a lack of prior visual experience, and social stigma. The conclusion of this study is that the visually impaired are people who can create and appreciate works of art by utilizing and training the senses that are still functioning properly. Keywords: art appreciation, blind, disabled, meaning of fine arts