Multilevel lumbosacral fusions: Complications and patient-reported outcome

Abstract

The ageing population presents with debilitating back pain and leg pain with a background of adult spinal deformity, after a protracted period of conservative care. Sagittal balance is required to achieve a good clinical outcome; however, the surgery is associated with a high incidence of complications. Aim:To review the outcome of multilevel (≥4) instrumented lumbar fusion to sacrum/pelvis performed for degenerative conditions. Methods:A retrospective descriptive study of 47 consecutive patients from 2002 to 2012. Inclusion criterion was fusion from at least L2 to S1/pelvis, i.e. minimum of four levels. Imaging was assessed as to the restoration of normal sagittal profile as well as subsequent fusion. EQ5D, ODI and VAS scores pre-op and at 6 months post-op were analysed. Average age at surgery was 64 years (50-78). Thirteen cases were primary and 34 revisions. Indications were axial back pain either associated with sagittal imbalance (40%) or leg pain (36%) and leg pain alone in 10%. Results:The intra-operative blood loss averaged 2 222 (250-7 000) ml with 40% re-infusion from cell-saver. The average surgical duration was 268 minutes.Proximal extent of instrumentation was T2 (1), T3 (1), T4 (2), T8 (1), T9 (1), T10 (17), T11 (2), T12 (5), L1 (4) and L2 (13). TLIFs were done in 20 cases mostly at the base of the construct. Pedicle subtraction osteotomies were performed in 14 revision cases. Dural tears occurred in 14 cases, all revision cases except one. Wound infection occurred in three cases. With the exception of transient quadriceps weakness related to osteotomy, no neurological complications occurred. One patient died peri-operatively. Subsequent revision was required in 13 cases for instrumentation failure. The OSD score improved by 15.3 points on average, which is clinically and statistically significant. Conclusion:Long lumbar fusions remain technically demanding with a high incidence of adverse events. This is due to the nature of revision surgery and high biomechanical demands on constructs. Surgical intervention can however be justified by the desperation of the cohort in terms of pain and poor function which can be modestly improved with this intervention.

Tinjauan Literatur : DIFERENSIASI TUMOR PRIMER TULANG BELAKANG SECARA RADIOLOGIS

“…Tumor tulang primer pada tulang belakang dapat masuk ke dalam jenis tumor jinak dan tumor ganas. 1 Tumor muskuloskeletal primer pada tulang belakang merupakan 11% dari keseluruhan tumor muskuloskeletal, walaupun demikian tumor pada tulang belakang memiliki berbagai macam diagnosis banding dengan terapi yang berbeda. 2 Lesi jinak pada tulang belakang di antaranya adalah enostosis, hemangioma, osteoid osteoma, chondroblastoma, chondromyxoid fibroma, osteoblastoma, osteochondroma, giant cell tumor, aneurysmal bone cysts dan eosinofilik granuloma, sedangkan tumor ganas pada tulang belakang di antaranya adalah plasmacytoma, chordoma, chondrosarcoma, ewing sarcoma, PNET, osteosarcoma dan limfoma.…”

“…3 Tidak jarang diagnosis baru dapat ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan serial, hal ini disebabkan gejala yang sering tidak jelas, sedangkan pemerik-saan radiografi awal sering menunjukkan gambaran yang kurang jelas atau bahkan tidak didapatkan adanya kelainan. 1 Untuk itu perlu memahami karakteristik tumor pada tulang belakang serta pengetahuan untuk menentukan pemeriksaan radiologis yang tepat, sehingga diagnosis dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Pada tinjauan literatur ini akan dibicarakan karakteristik dari tumor pada tulang belakang secara radiologis.…”

“…Sebagian besar hemangioma soliter pada tulang terjadi pada vertebra. 7 Pada radiografi, hemangioma vertebra tampak sebagai lesi osteopenia dari corpus dengan garis-garis vertikal trabekula yang kasar. Pada CT scan dapat terlihat jelas penebalan trabekulae di antara area tulang yang osteopenik membentuk "corduroy sign" (Gambar 1a).…”

“…Gambaran khas ini dapat hilang bila komponen lemak berkurang dan komponen vaskular jauh lebih banyak yang dikenal sebagai atipikal hemangioma, yang menyebabkan gambaran radiologisnya sulit dikenali. 7 Pada MRI hemangioma tampak sebagai lesi hiperintense pada T1 dan T2-WI, yang mengalami peningkatan intensitas setelah penambahan kontras. 3…”

“…Keterangan: a. Gambaran radiografi tulang belakang proyeksi lateral, menunjukkan garis-garis vertikal pada vertebra akibat penebalan trabekula (corduroy sign), b. Potongan axial CT scan menunjukkan gambaran polka dot, yang merupakan area punctat hiperdense akibat penebalan trabekula (panah). 7 Gambar 2. Gambaran CT scan dari osteoblastoma.…”