Majelis ta’lim memiliki fungsi strategis di masyarakat yaitu meningkatkan peran pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan potensi ekonomi dan sosial. Majelis Ta’lim pada pengabdian masyarakat ini berada di area hijau untuk pandemic Covid-19, kondisi wilayah kecamatan ini dikelilingi oleh area kuning dan orange untuk pandemic Covid-19, sehingga wilayah ini menjadi rentan terhadap penyebaran Covid-19. wilayah ini beresiko untuk penyebaran Covid-19 jika dilihat dari kebiasaan masyarakat yang masih kurang peduli dengan menjaga jarak, kebiasaan cuci tangan masih rendah, serta minimnya penggunaan masker dan jika menggunakan masker tetapi cara pengunaannya tidak benar, serta keikutsertaan masyarakat untuk vaksinasi masih rendah. Hasil wawancara beberapa anggota majelis ta’lim menyebutkan bahwa merasa tidak perlu untuk vaksinasi karena menurutnya hal tersebut obat yang haram, serta berpendapat bahwa mati dan hidup seseorang karena Allah, dan merasa takut akibat yang ditimbulkan setelah vaksin.Solusi untuk permasalahan mitra disini adalah memberikan pendidikan dan pelatihan tentang vaksin, perubahan pola pikir tentang vaksin melalui pendekatan Qur’anic bibliotherapy, dengan melibatkan tokoh masyarakat majelis ta’lim. Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis, namun diikuti praktik dan dilakukan follow up selama satu bulan, setelah selesai mengikuti pelatihan, pelaksanaan vaksin berjalan lancar dan sesuai harapan dengan cakupan 2000 peserta masyarakat desa Cinta Garut dan sekitarnya, melibatkan apparat (polisi), tenaga kesehatan dari dinas kesehatan setempat, UNISA Bandung serta puskesmas setempat.