Organoleptic characteristics and nutritive value estimation of baked food products from Manonjaya variety salacca flour

Sumarto, Sumarto; Aprianty, Deris; Bachtiar, Rizky; Kristiana, L

doi:10.1088/1755-1315/102/1/012018

Cited by 6 publications

(9 citation statements)

References 7 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Berdasarkan data di atas, peneliti telah membuat beberapa produk olahan jajanan dari tepung salak berupa cake, muffin, flakes, dan cookies yang telah diterima oleh panelis konsumen khususnya remaja putri [11]. Produk olahan ini dapat memenuhi kebutuhan kalori harian dan mengandung kadar serat yang cukup tinggi dibandingkan dengan pangan jajanan yang umumnya dikonsumsi.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Penyuluhan gizi berisi materi tentang pembuatan produk olahan salak Manonjaya serta materi tentang zat gizi dan manfaat konsumsi buah pada umumnya dan salak Manonjaya dan produk olahannya pada khususnya. Media yang digunakan dalam penyuluhan tersebut adalah booklet yang berisi materi hasil penelitian sebelumnya tentang manfaat sayurbuah; karaktristik, ciri khas, kandungan gizi, manfaat terhadap kesehatan, dan cara membuat produk olahan dari salak Ma-nonjaya [11,12]. Selain itu, metode yang digunakan adalah ceramah dengan menggunakan audio-visual dan demo produk olahan salak Manonjaya.…”

Section: Sumber Dataunclassified

“…Salah satu media penyuluhan gizi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan demo produk olahan salak Manonjaya. Produk tersebut adalah cake, muffin, cookies, dan flakes dengan kandungan serat yang tinggi berdasarkan hasil penelitian sebelumnya [11]. Meskipun dengan kelompok sasaran yang berbeda, media yang digunakan ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan pada 90 siswa SD melalui penyuluhan dengan simulasi makanan sumber zat gizi [20].…”

Section: Pembahasanunclassified

“…Kelompok siswi memahami dan mau untuk mengonsumsi pangan olahan salak Manonjaya yang memiliki keunggulan zat gizi serta manfaatnya terhadap kesehatan, khususnya bagi remaja putri. Potensi pemanfaatan olahan salak Manonjaya pada upaya pencegahan defisiensi gizi khususnya bagi remaja putri sebagai cemilan telah ditunjukkan pada hasil penelitian tentang zat gizi pangan olahan ini [11]. Kelompok non siswi juga menunjukkan adanya kemauan dan dukungan untuk memproduksi, menyediakan, ikut mempromosikan keunggulan, dan mengembangkan olahan salak Manonjaya.…”

Section: Pembahasanunclassified

See 3 more Smart Citations

Penyuluhan Gizi untuk Mengubah Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pengembangan Pangan Lokal Salak Manonjaya

Bachtiar

Sumarto

Aprianty

et al. 2018

IJHN

View full text Add to dashboard Cite

Salak Manonjaya merupakan salah satu varietas asli Indonesia yang saat ini pamornya semakin menurun akibat memiliki kualitas rasa kurang disukai dibandingkan dengan salak yang ada di pasaran. Varietas ini di masa yang akan datang dikhawatirkan hilang, sehingga diperlukan upaya revitalisasi pemanfaatan salak ini yaitu dengan diversifikasi produk olahan serta didukung dengan upaya sosialisasinya. Tujuan penelitian ini adalah melihat perubahan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam memahami dan mendukung upaya pengembangan dan diversifikasi olahan salak Manonjaya sebagai pangan lokal untuk mengatasi masalah gizi khususnya di Manonjaya melalui penyuluhan gizi. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tervalidasi. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Penelitian dilakukan di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya bulan Mei-Agustus 2016. Media penyuluhan yang digunakan adalah booklet dan demo produk olahan salak Manonjaya. Responden penelitian yaitu siswi SMPN 1 Manonjaya, guru, pengelola kantin, orang tua siswa, dan masyarakat umum dengan jumlah 61 orang. Hasil intervensi penyuluhan gizi menunjukkan ratarata pengetahuan responden tentang Salak Manonjaya dan hasil olahannya meningkat secara signifikan dari 43,72 sebelum intervensi menjadi 73,11 setelah intervensi. Peningkatan pengetahuan ini diperkuat dengan komitmennya dalam sikap yang menunjukkan adanya pemahaman dan dukungan untuk memanfaatkan olahan salak Manonjaya sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Section: Sumber Dataunclassified

Section: Pembahasanunclassified

See 2 more Smart Citations

Penyuluhan Gizi untuk Mengubah Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pengembangan Pangan Lokal Salak Manonjaya

Bachtiar

Sumarto

Aprianty

et al. 2018

IJHN

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Damage avoiding, Salak can be processed into several processed products to increase the selling value of Salak and still contain good nutrients for the human body. Producing cakes, muffins, cookies, and flakes from Manonjaya Salak flour can be accepted by panelists in terms of taste, color, and texture [3]. In this research, dried Salak was an ingredient in the food bar that has become the potential to be one of the high-energy and nutrient-rich foods for athletes.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 96%

The effect of roasting temperature on proximate and dietary fiber of food bar salak (Sidimpuan cultivar) fruit

2021

View full text Add to dashboard Cite

The Sidimpuan Salak fruit was the mascot of Padangsidimpuan City, North Sumatra, Indonesia. In this study, Salak formulates to be a high-calorie food bar. The primary elements for making food bars Salak are purple sweet potato flour, tapioca flour, and dried salak fruit. The others elements were egg whites, margarine, emulsifiers, and high glucose syrup. All elements were mixed evenly and molded into bars with a size of 3×8×1.5 cm and a weight of 50 g. Food bars from roasted salak fruit used temperatures of 80, 90, and 100. The results showed differences in the proximate composition, calorific value, and dietary fiber content of the food bars salak. The most increased carbohydrate, fat, and calorie content get at a roasting temperature of 80°C, the protein and mineral content obtain most increased at a roasting temperature of 100°C, and the most increased food fiber gets at a roasting temperature 100°C. A high-calorie food bar Salak gets at a roasting temperature of 80°C.

show abstract

Organoleptic study of the powdered and liquid snakehead fish (Channa striata) extracts with different shelf times

Hidayati

Yuliani

Abdulgani

et al. 2022

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

The snakehead fish extract (SFE) is known for its medical potential and commercially valuable nutraceutical properties, including for diabetic therapy. Before marketing, it is necessary to test the feasibility of consumer acceptance and nutritional consistency. Therefore, this study aims to examine the organoleptic characteristics of SFE prepared with different methods and varying shelf-times. Two preparation methods were used namely dry and liquid which was stored at different shelf-times of 1, 4 and 8 weeks. Subsequently, the organoleptic quality of each group was tested and statistically analyzed using the Friedman test. The results showed that the best value of shelf time was found at 4 weeks and consumers preferred the powder form of SFE rather than the liquid. The range preferential value of powdered SFE was 3.01-3.8, while the liquid form was 1.8-2.95.

show abstract

Organoleptic characteristics and nutritive value estimation of baked food products from Manonjaya variety salacca flour

Cited by 6 publications

References 7 publications

Penyuluhan Gizi untuk Mengubah Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pengembangan Pangan Lokal Salak Manonjaya

Penyuluhan Gizi untuk Mengubah Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pengembangan Pangan Lokal Salak Manonjaya

The effect of roasting temperature on proximate and dietary fiber of food bar salak (Sidimpuan cultivar) fruit

Organoleptic study of the powdered and liquid snakehead fish (Channa striata) extracts with different shelf times

Contact Info

Product

Resources

About