Selama ini masyarakat di Indonesia melakukan pengeringan jagung dengan cara konvensional, yaitu dengan cara menjemur langsung di bawah sinar matahari. Selain tidak efektif cara tersebut juga sangat bergantung pada cahaya matahari. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan tentang mesin pengering jagung dengan menggunakan mikrokontroler dan pengendali PID agar pengeringan dapat berjalan dengan maksimal. Selain itu alasan pembuatan alat ini adalah agar pengeringan biji jagung dapat terus berjalan tidak bergantung pada cahaya matahari. Untuk mencapai kondisi jagung yang sesuai standar pengeringan yaitu 14%, diperlukan sensor SHT11 untuk mendeteksi kadar air yang ada pada jagung. Untuk pemanas menggunakan 5 elemen pemanas serta exhaust fan sebagai penghantar panas. Pengaturan kelembaban menggunakan set point yang ada pada mikrokontroler. Berdasarkan pengujian, alat dapat berjalan dengan baik dan memiliki keunggulan waktu yang pengeringan yang lebih pendek daripada metode konvensional. Hasil pengujian diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata MEA (Mean Absolute Error) adalah 0,611% dan rata-rata RMSE (Root Mean Square Error) adalah 0,687%, Time Constan = 55 detik, Rise Time = 6,95 detik dan Setting Time = 164,45 detik pada set point RH 21,5%.So far, people in Indonesia are drying corn in a conventional way, namely by drying directly in the sun. Besides being ineffective, this method is also very dependent on sunlight. Therefore, this study proposes a corn drying machine using a microcontroller and PID controller so that drying can run optimally. Besides that, the reason for making this tool is that the drying of corn kernels can continue without dependence on sunlight. To achieve the conditions of corn in accordance with the drying standard of 14%, the SHT11 sensor is needed to detect the moisture content in corn. For heaters use 5 heating elements and exhaust fans as heat conductors. Humidity regulation using the setpoint that is on the microcontroller. Based on testing, the tool can run well and has the advantage of shorter drying time than conventional methods. The test results obtained that the average value of the MEA (Mean Absolute Error) is 0.611% and the average RMSE (Root Mean Square Error) is 0.687%, Time Constant = 55 seconds, Rise Time = 6.95 seconds and Setting Time = 164.45 seconds at 21.5% RH setpoint.