2017
DOI: 10.29405/bioeduscience/31-37111085
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pembelajaran Kontekstual dengan Saintifik Inkuiri untuk Meningkatkan Literasi dan Sikap Sains Siswa

Abstract: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya mutu pendidikan Indonesia dalam hal literasi sains, sehingga perlu adanya pembelajaran yang dapat mengaitkan antara sains dengan fenomena kehidupan. Salah satu pembelajaran yang prospektif dan akan diteliti adalah pembelajaran kontekstual dengan saintifik inkuiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang literasi dan sikap sains siswa yang melaksanakan proses pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan Zat Aditif pada Makanan dengan pen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

1
7
0
8

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
9

Relationship

1
8

Authors

Journals

citations
Cited by 17 publications
(16 citation statements)
references
References 0 publications
1
7
0
8
Order By: Relevance
“…Rendahnya capaian literasi sains peserta didik Indonesia sangat berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi saat ini. Pembelajaran IPA di sekolah umumnya masih terpaku pada konsep dan belum mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sukmawati, 2014). Dalam Lampiran Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Rendahnya capaian literasi sains peserta didik Indonesia sangat berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi saat ini. Pembelajaran IPA di sekolah umumnya masih terpaku pada konsep dan belum mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sukmawati, 2014). Dalam Lampiran Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sayangnya kegiatan belajar di sekolah saat ini masih belum sepenuhnya menggunakan pembelajaran berbasis teknologi. Berdasarkan hasil pengamatan, masih banyak para guru yang merasa bingung sekaligus cemas karena tidak mengerti bagaimana membuat inovasi tekonologi pembelajaran online (Maskar, 2021;Sukmawati, 2018). Selama pembelajaran online berlangsung, guru hanya mengandalkan Whatsapp Group dalam memberikan tugas, sehingga siswa tidak mendapatkan penjelasan materi dari pelajaran yang sedang mereka pelajari.…”
unclassified
“…This is shown by students' ability to work on features in the book whose presentation is always associated with natural science phenomena, such as features of scientific investigations, let's argue, causality, and diagnostic arguments. Scientific argumentation equips students to answer and explain science phenomena that occur based on everyday life based on concepts (Octasari, et al, 2019;Sukmawati, 2017;Zimmerman, 2007). So it can be said that students' ability to fill in exercises on these features can form scientific argumentation skills.…”
Section: Figure 8 Student Responses About Textbook Practicalitymentioning
confidence: 99%