Pendidikan Dini Mitigasi Bencana

Abstract

Pendidikan dini mitigasi bencana merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, hal dini dikarenakan Indonesia berada di daerah cicin api atau ring of fire. Dengan kondisi geografis Indonesia yang berada di daerah cicin api maka akan banyak sekali potensi bencana yang muncul diantaranya gempa bumi, tsunami, gunung merapi meletus, tanah longsor, banjir, putting beliung dan lain-lain. Maka dari itu pendidikan dini mitigasi bencana bagi masyarakat dan akan-anak usia dini merupakan hal yang paling penting, sehingga ketika terjadi bencana masyarakat dan anak-anak sudah memahami langkah awal untuk penyelamatan diri. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah forum group discussion, sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh guru dan siswa dengan sangat antusias, selain itu dengan adanya kegiatan ini banyak manfaat yang didapatkan oleh guru dan siswa-siswi SD Negeri Bantul Timur. Pada pelaksanaan forum group discussion banyak sekali guru yang belum memahami mitigasi bencana sehingga kegiatan ini menambah wawasan dan pengetahuan guru. Selain itu guru juga baru mengetahui bahwa ketika terjadi bencana maka orang dewasa mempunyai tanggungjawab yang sangat besar. Kegaitan sosialisasi dan simulasi juga diikuti dengan sangat antusias, serta kegiatan ini menambah pengetahuan serta wawasan bagi siswa dan guru SD Negeri Bantul Timur. Pada kegaitan simulasi ini ada beberapa tipe penyelamatan yang dilakukan diantaranya ketika terjadi bencana gempa bumi yang mengakibatkan kebakaran.

Peningkatan Kesadaran Konstruksi Tahan Gempa Di Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol Berbasis Kearifan Lokal

“…Indonesia juga terletak pada petemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Berdasarkan letaknya tersebut, Indonesia menjadi negara yang rawan akan terjadinya bencana karena adanya pergerakan lempeng tektonik, terbentuknya rangkaian gunung api aktif, serta terjadinya patahan-patahan yang berpotensi sebagai sumber gempa (Malik, 2010;Rahmanelli, 2013;Atmojo, 2020).…”

Persepsi Calon Guru PAUD terhadap Kurikulum Berbasis Pendidikan Mitigasi Bencana

“…Nirmalawati mengatakan bahwa mitigasi adalah sebuah tahap yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan dampak negative saat terjadi bencana (Atmojo, 2020). Oleh karena itu, ilmu mitigasi bencana juga harus dikenalkan sejak dini agar masyarakat semakin teredukasi sejak dini tentang apa yang harus mereka lakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan saat terjadi bencana.…”

“…Para mahasiswa mengajarkan tentang mitigasi bencana dengan cara memberikan informasi terkait mitigasi bencana, antara lain (1) Memberikan informasi terkait jenis, ciri, dan tanda-tanda terjadinya bencana; (2) Memberitahu daerah-daerah yang rawan terjadi bencana; (3) Memberitahu berbagai kegiatan atau tindakan yang dapat mengurangi resiko bencana seperti menyiapkan tas siaga bencana, menjaga lingkungan dan membangun wilayah atau bangunan yang tahan terhadap bencana; (4) Mengajarkan keterampilan yang sekiranya sangat diperlukan saat terjadi bencana misalnya berenang dan memanjat; (5) Memberikan contoh apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana seperti cara menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman agar dapat melindungi diri; (6) Memberitahu apa saja hal yng harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana di kemudian hari seperti megajarkan tentang sebabakibat terjadinya bencana agar anak tetap selalu waspada; serta (7) Memberikan pemulihan secara psikis untuk menghilangkan trauma anak terhadap bencana agar kedepannya anak akan semakin paham dengan keadaan dan mampu menghadapinya. Nirmalawati juga menjelaskan bahwa mitigasi bencana adalah sebuah tahap yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan dampak negative saat terjadi bencana (Atmojo, 2020).…”

Penanganan Banjir Pada Permukiman Padat Penduduk Sepanjang Sub DAS Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan

“…Secara sederhana Mitigasi adalah usaha yang bermaksud untuk menimalisir bencana baik secara fisik maupun tidak. Dengan adanya mitigasi ini diharapkan mengurangi resiko korban jiwa, kerugian secara ekonomi, kerusakan alam, menjadi petunjuk bagi pemegang kebijakan dalam membuat perencanaan (Atmojo, 2020).…”