Gangguan kesehatan yang sering terjadi pada sistem reproduksi dikalangan Negara berkembang seperti Indonesia salah satunya ialah kanker, penyakit tidak menular mengalami peningkatan karena perubahan gaya hidup masyarakat seperti pola konsumsi yang lebih mementingkan makanan berlemak, kurang serat, maupun proses (seperti di awetkan, diasinkan dan diasap) Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular yang bisa menyerang jaringan dalam berbagai organ tubuh, temasuk organ reproduksi wanita yang terdiri dari payudara, rahim, indung telur dan vagina. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan Quasi- Experimental.Instrument yang digunakan untuk pengetahuan adalah kuesioner sedangkan untuk kemampuan menggunakan lembar observasi.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel 88 orang. Pengolahan data menggunakan uji statistik Wilcoxon. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum pendidikan kesehatan 92% siswi memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan setelah pendidikan kesehatan 93.2% pengetahuan siswi dalam kategori baik, sedangkan sebelum pendidikan kesehatan 100% siswi tidak mampu melakukan SADARI dan setelah pendidikan kesehatan 87.5% mampu untuk melakukan SADARI. Dari hasil uji statistik pengetahuan dan kemampuan sebelum dan setelah pendidikan kesehatan diperoleh nilai p= 0.000 (p <0.05). Ada pengaruh pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswi dalam upaya deteksi dini kanker payudara.Diharapkan sekolah selalu melakukan sosialisasi tentang kesehatan dan bekerjasama dengan petugas kesehatan atau institusi kesehatan terutama tentang pentingnya kesehatan reproduksi pada wanita dalam daur kehidupan.