Pengaruh Model PBL melalui Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar IPS

Abstract

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menciptakan proses pendidikan yang berkualitas adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Sesuai dengan tingkat satuan pendidikan yang ada di Indonesia, Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang awal bagi seorang siswa dalam menempuh pendidikan. Layaknya fondasi dari sebuah bangunan, pendidikan di SD memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan secara keseluruhan, sehingga semua pihak yang menjadi aktor dalam proses pembelajaran di SD harus benar-benar serius dalam menjalankan setiap perannya. Aspek lain yang tidak kalah penting dan harus mendapat perhatian dalam keberhasilan pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum pendidikan mensyaratkan komprehensif, responsif dan relevan terhadap dinamika sosial serta mampu mengakomodasi kemajuan IPTEK. Inilah yang menjadi dasar diperlukannya suatu pembaharuan kurikulum yang berpusat pada sekolah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menghendaki adanya perubahan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas. Perubahan tersebut diantaranya adalah guru diharapkan mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang mampu menjadikan siswa lebih aktif dalam KBM di kelas, sehingga potensi dan kreativitas siswa dapat digali secara maksimal. Untuk dapat mewujudkan nya guru harus kreatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk setiap mata pelajaran.Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat, oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman,

The Effectiveness of Problem Posing Learning by CTL Orientation Viewed from Knowladge, Skill, and Attitude

“…Many previous studies using CTL, can improve the students' abilities. The results of the research included the influence of mathematical communication skills, self-confidence, and mathematics learning achievement of junior high school students (Agustyaningrum & Widjajanti, 2013), increasing the activeness and learning outcomes of mathematics (Taurina & Wasitohadi, 2015;Yeliherti, 2015), learning achievement and affective aspects better than direct learning models (Negara, K, & Sujadi, 2016), improving learning outcomes in mathematics, science and social studies (Hutama, 2014;Jusmaini, 2016;Khoiriyah, Laili, & Mahmudah, 2018;Murniati, 2016;Mustamu, 2018 ;Qisthy, Sukardi, & Tarmudji, 2012;Ruskandi & Ferdian, 2015;A. Wijayanti & Wulandari, 2016;Yulindaria & Cahyani, 2017), improving student achievement (Padri, Utari, Nurhidayah, & Permatasari, 2012), communication skills student mathematics (Yuliani, 2015), increasing students' self-confidence in mathematics (Ibrahim, 2018), improving the quality of mathematics learning (Yenti, 2009), improving problem solving skills (Rofik, 2 015), improving understanding of concepts (Fatmasari, Zainuddin, & An'nur, 2013;Fitria, Sumarni, & Wusqo, 2016;Hutabarat, 2016), there is a positive and significant relationship between mathematical communication skills and self-esteem both using learning with the CTL approach (Yuniarti, Sulasmini, Rahmadhani, Rohaeti, & Fitriani, 2018), improving writing skills (Kristiyani, 2009), improving quality of learning outcomes (Pukjiwati, 2017), improve critical thinking skills in learning Chemistry and Social Sciences (Ruskandi & Ferdian, 2015;Tantu, 2018), have a positive effect and improve high-level thinking skills (Fayakun & Joko, 2015), affect learning outcomes cognitive and scientific attitudes of students (Cholifah, Parmin, & Dewi, 2016).…”