Rumput gandum atau wheatgrass (Triticum aestivum L.) merupakan tanaman gandum muda yang berasal dari benih gandum. Konsumen seringkali tidak dapat menghabiskan langsung benih gandum untuk dijadikan rumput gandum, sehingga benih gandum sisa harus disimpan yang akhirnya menyebabkan kemunduran kualitas rumput gandum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan benih dan konsentrasi nutrisi terhadap hasil dan kualitas wheatgrass secara hidroponik yang diperoleh dari benih pada dua kondisi suhu penyimpanan selama empat bulan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diberi enam perlakuan kombinasi suhu penyimpanan dengan konsentrasi nutrisi yang diulang lima kali. Perlakuan suhu penyimpanan terdiri dari suhu ruang (23-28°C) dan suhu rendah (5-6°C), sementara konsentrasi nutrisi AB mix yang digunakan sebagai perlakuan yaitu 0 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu penyimpanan dan penambahan nutrisi memberikan pengaruh terhadap persentase daya kecambah, tinggi bibit, bobot segar pupus, bobot kering pupus, dan kandungan klorofil, namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Penyimpanan benih pada suhu rendah dan penambahan AB mix 500 ppm menunjukkan peningkatan daya kecambah, tinggi bibit, bobot segar pupus, dan bobot kering pupus, serta kandungan klorofil wheatgrass dari benih dibandingkan perlakuan lainnya.