Pentingnya Integritas Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Membimbing Kepribadian Peserta Didik

Abstract

The changing personality of students from time to time very important because students must be guided continuously. Educator whose role is to guide personality students in formal education institution is teacher Christian religious. The guide is to lead students out of the darkness of sin and into the light of Christ. So that the task of guiding is needed teacher christian religious of integrity. The purpose of this research is to understand and narrate the importance of integrity teacher christian religious in guiding personality students regardless of personality type. The research methodology used is descriptive qualitative research methodology by applying method observation and interviw type. Conclusion; the higher the quality of integrity teacher christian religious in guiding personality students then personality students will get better.AbstrakPerubahan kepribadian peserta didik dari waktu ke waktu sangatlah penting karena itu peserta didik harus dibimbing secara terus-menerus. Pendidik yang berperan untuk membimbing kepribadian peserta didik di lembaga pendidikan formal adalah guru pendidikan agama Kristen. Membimbing adalah menuntun peserta didik keluar dari kegelapan dosa dan masuk ke dalam terang Kristus. Agar tugas membimbing berjalan baik dibutuhkan guru pendidikan agama Kristen yang berintegritas. Tujuan penelitian ini ialah untuk memahami dan menarasikan pentingnya integritas guru pendidikan agama Kristen dalam membimbing kepribadian peserta didik tanpa membeda-bedakan tipe kepriba-diannya. Metodologi penelitian yang digunakan ialah metodologi penelitian kualitatif deskriptif, dengan menerapkan tipe metode observasi dan wawancara. Kesimpulannya, semakin tinggi kualitas integritas guru pendidikan agama Kristen dalam membimbing kepribadian peserta didik maka kepribadian peserta didik akan semakin baik.

Mentoring Pemimpin Rohani Sebagai Tugas Dosen Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar Ngabang

“…Menurut Mau bahwa dosen sebagai tenaga mentoring yang memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada rekan sejawat. Khususnya mahasiswa teologi SETIA Ngabang untuk diajar dan dilatih supaya menjadi pemimpin rohani yang dapat dipercayai (M. Mau, 2020). Pendidik STT sebagai pemimpin rohani harus memberitahukan isi Firman Tuhan saat mentoring mahasiswa.…”

“…Tetapi tidak dapat dipahami terlepas dari keyakinan teologis tertentu yang merupakan bahan dalam bentuk kehidupan yang mewujudkan iman Kristen yang otentik. Spiritualitas orang yang cerdas berarti orang yang berkeinginan untuk mendorong dirinya dalam melakukan hal yang terbaik pada jalur yang benar sesuai dengan kebenaran Tuhan (M. Mau, 2020). Jadi, rohani atau spiritual merupakan gaya hidup seorang pemimpin rohani sebagai hasil pemahamannya yang didapatkan dan diyakini berdasarkan firman Tuhan dan pemimpin rohani harus memiliki iman yang sungguh-sungguh di dalam Yesus Kristus.…”

“…Dosen SETIA Ngabang sebagai pihak untuk mendewasakan spiritual mahasiswa melalui pembinaan rohani. Pembinaan rohani yang dilakukan oleh dosen teologi untuk mahasiswa teologi dengan tujuan membentuk kepribadian untuk dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kepemimpinannya dan menjalani kehidupannya sehari-hari (M Mau, 2020)…”

Persepsi Siswa Terhadap Keteladanan Guru Pendidikan Agama Kristen Pada Sekolah Menengah Atas Negeri Di Malinau

“…Guru PAK harus menjadi teladan dalam tingkah laku baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Tingkah laku merupakan perbuatan nyata atau sikap yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari perbuatan (Djama & Zebua, 2018). Tingkah laku juga dapat diartikan sebagai cara hidup yang merujuk pada gaya hidup dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang (Kagu et al, 2021).…”

“…Kasih merupakan hubungan antara manusia yang saling mencintai dan menghargai karena saling membutuhkan (Kagu et al, 2020). Menjadi guru PAK harus mampu menjadi pemimpin bagi siswa dengan pola yang berdasarkan kasih perlu dimiliki oleh guru PAK (Djama & Zebua, 2018). Seorang guru harus mengajar ataupun mendidik siswa dengan sabar dan tidak boleh pilih kasih kepada siswa.…”