Kesejahteraan subjektif santri perlu diperhatikan di masa pandemic covid-19 ini. Di saat sekolah regular masih menerapkan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ), sebagaian para santri sudah menjalani kegiatan pembelajaran secara utuh di pesantren. Mereka tinggal dan menetap di pesantren untuk menjalani rutinitas kegiatan belajar. Oleh sebab itu, pesantren perlu memperhatikan aspek psikologis santri diantaranya terkait dengan kesejahteraan subjektif para santri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kesejahteraan subjektif santri di salah satu pesantren di wilayah Bogor Jawa Barat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 223 santri. Pengambilan sampel secara non-probability sampling dengan teknik accidental sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang dimodifikasi dari Brief Adolescents Subjective well-being in School Scale (BASWBSS). Confirmatory factor analysis (CFA) digunakan untuk menguji validitas alat ukur. Berdasarkan hasil Analisa data, dalam rentang score 1 – 100, nilai minimum kesejahteraan subjektif santri sebesar 16,54 dan nilai maksimum sebesar 69,13. Selanjutnya berdasarkan kategori rendah, sedang dan tinggi, diperoleh hasil sebanyak 29 orang (13%) memiliki nilai kesejahteraan subjektif yang rendah, 148 orang (66,4%) memiliki nilai kesejahteraan subjektif yang sedang, dan 46 orang (20,6%) memiliki nilai kesejahteraan subjektif yang tinggi. Implikasi dari penelitian ini merekomendasikan agar pesantren memberikan perhatian yang baik bagi kesejahteraan santri, terutama pada masa pendemi covid-19 ini.