Perancangan Prototype Smart Indoor Greenhouse IoT untuk Membantu Permasalahan Budidaya Tanaman Selada di Kota Kupang

Abstract

Greenhouse merupakan sebuah bangunan tempat tanaman dibudidayakan untuk melindungi tanaman dari kondisi lingkungan yang ekstrim dan hama yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Namun, suhu di dalam greenhouse umumnya lebih panas pada siang hari. Penggunaan sistem pendinginan dengan metode misting menggunakan mist maker yang dihembuskan dengan kipas DC mampu menurunkan suhu dan menaikkan kelembaban udara dalam greenhouse. Penggunaan LED putih sebagai pengganti sumber cahaya dari matahari dapat membantu karena spektrum yang dihasilkan oleh LED putih mirip dengan sinar matahari. Pada penelitian ini dirancang alat smart indoor greenhouse yang dapat mengontrol suhu, kelembaban tanah, dan waktu penyinaran secara otomatis maupun manual. Alat yang dirancang menggunakan ESP32 DevKit V1 sebagai mikrokontroler, DHT11 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban udara, serta capacitive soil moisture sensor untuk mendeteksi kelembaban tanah. Alat ini juga dapat menampilkan kondisi greenhouse di LCD I2C 16×2 dan pada aplikasi blynk di smartphone menggunakan internet. Pengujian alat ini dilakukan dalam jangka waktu 30 hari dan menggunakan delapan tanaman selada. Dari hasil pengamatan diperoleh empat selada yang ditanam menggunakan alat ini jauh lebih baik daripada empat selada tanpa menggunakan alat ini.

Rancang Bangun Prototipe Rumah Kaca untuk Tanaman Stroberi Berbasis Internet of Things

“…Lampu UV digunakan sebagai penyinaran rumah kaca [4]. RTC digunakan sebagai pengatur waktu penyiraman dan pemupukan tanaman [5], ESP8266 merupakan modul wifi yang menghubungkan perangkat ke internet dan berfungsi sebagai mikrokontroler alat ini [6]. Mist Maker digunakan untuk menurunkan suhu ruangan rumah kaca [7].…”

Karakteristik Parameter Pertumbuhan Microgreen Lobak (Raphanus sativus) pada Jenis Media Tanam dan Penggunaan Grow Light

“…Sedangkan LED grow light merah muda dengan media tanam cocopeat menghasilkan hasil rata-rata paling rendah yaitu 6,23 cm. Spektrum yang dihasilkan oleh LED putih mirip dengan cahaya yang diperoleh dari sinar matahari, sehingga penggunaan LED putih dapat menjadi pengganti sumber cahaya matahari (Murtianta et al, 2022).…”

Sistem HIPOI 1.0: Hidroponik Indoor Berbasis Internet of Things untuk Tanaman Selada dengan Teknik NFT

“…Salah satu bentuk budidaya Hidroponik di dalam ruang adalah Greenhouse, yang dilengkapi dengan teknologi kendali parameter pH, suhu, nutrisi, dan cahaya dalam upaya meningkatkan hasil panen tanaman hidroponik. Sistem kendali yang diintegrasikan dengan teknologi jarak jauh telah dikerjakan pada [12]- [13]. Pada [12] membuat sistem IoT yang terdiri dari platform IoT Blynk dan ESP 8266 untuk pertumbuhan sawi dengan paramter pemantauan pH, suhu, dan level air.…”

“…Putu membutuhkan dua resources dengan cost tinggi yaitu Arduino untuk membaca data sensor dan Raspberry sebagai server aplikasi android. Pada [13] merancang Greenhouse untuk tanaman selada dengan media tanah menggunakan platform IoT Blynk. Berdasarkan penelitian di atas, salah satu bentuk keterbaruan dan pembeda dari artikel ini adalah memantau nutrisi, suhu, dan cahaya berdasarkan mode otomatis dengan mode penjadwalan dan mode manual, yang hanya menggunakan satu modul ESP 32 dan platform IoT Panel MQTT.…”