Dalam proses pengadaan barang dan jasa, pemilihan vendor yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan proyek. Pemilihan vendor yang dilakukan tanpa pertimbangan tertentu, seringkali menimbulkan kerugian bagi PT. PLN (Persero) Unit Pembangkitan Pelaksana Bukittinggi dari segi kualitas, biaya, dan waktu diakibatkan tidak profesionalnya vendor tersebut. Untuk memecahkan masalah tersebut maka dibutuhkan metode Naive Bayes sebagai sistem pendukung keputusan untuk pemilihan vendor proyek. Naive Bayes merupakan metode pengklasifikasian ada ciri tertentu dari sebuah kelas. Enam atribut pemilihan vendor proyek yaitu waktu, komunikasi, kelengkapan data, lingkungan & K3, harga dan mutu. Dari hasil perangkingan menggunakan metode Naive Bayes peringkat pertama diduduki oleh PT. Valvindo Mandiri dengan nilai 0.096799. Dengan menggunakan data sebanyak 150 yang terdiri dari variabel A, B, C, D, dan E. Hasil dari klasifikasi menggunakan metode Naive Bayes menghasilkan akurasi 86.67%, presisi 88.89% dan recall 88.89%.