ABSTRAKRemaja merupakan fase usia transisi anak-anak menuju dewasa, dimana mereka mulai ingin menonjolkan identitas dirinya. Remaja dalam perkembangannya tetap membutuhkan arahan dan pengawasan dari orangtua, karena remaja akan banyak dipengaruhi oleh pergaulan sosial teman sebaya dalam pembentukan identitas dirinya, yang bisa mengarah pada kenakalan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi remaja terhadap authoritative parenting style dan intensi berperilaku delinkuen. Penelitian ini menggunakan metode korelasi kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja siswa kelas IX SMPIT di tiga sekolah di Semarang dan tinggal bersama orangtua dengan jumlah populasi total 400 siswa, dan diperoleh sampel 188 siswa dengan teknik cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan dua skala psikologis, yaitu skala persepsi remaja terhadap authoritative parenting practice orangtua dengan 39 item valid, serta skala intensi berperilaku delinkuen pada remaja dengan 35 item valid. Data penelitian diolah menggunakan analisis regresi, dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dan korelasi (r)=-0,228. Artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan antara persepsi remaja terhadap authoritative parenting practice orangtua dengan intensi dalam berperilaku delinkuen pada remaja. Temuan lain hasil penelitian ini memberikan data bahwa remaja menilai bahwa kemampuan orangtua dalam menjaga keharmonisan keluarga adalah penting, dan menurut mereka peran kedua orangtua meskipun berbeda bisa saling melengkapi.
ABSTRACTAdolescence is the age phase of the transition of children to adulthood, where individuals begin to highlight their identity. Adolescence in its development process still requires direction and supervision from parents, because adolescence will be much influenced by social community of peers in the develop of identity itself, which can lead to juvenile delinquency. This study aims to examine the relationship between adolescent perceptions of authoritative parenting practice and intention to behave delinquency. This research used quantitative correlation method. The population in this study were junior high school students of three schools in Semarang and living with parents with total population are 400 students, and obtained sample of 188 students with cluster random sampling technique. This study uses two psychological scales, there are adolescent perception scale of the parenting authoritative parenting practice with 39 valid items, and the scale of intention to behave delinquent in adolescents with 35 valid items. The datas were analyzed used regression analysis, the result are significance value 0.000 (p <0,05) and correlation (r) = -0,228. This means there is a negative and significant correlation between the perception of adolescents to authoritative parenting practice parents with an intention in behaving delinquent in adolescents. The other findings that subjects judge that parents' ability to maintain family harmony was important, and according to the subject of the...