Profil Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Berenuk (Crescentia Cujete L.)Dan Uji Sitotoksik Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

Abstract

<em>Tanaman berenuk (Crescentia cujete L.) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di Indonesia.Secara tradisional daun berenuk digunakan untuk mengobati luka baru dan menurunkan hipertensi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil metabolit sekunder ekstrak daun berenuk dan uji sitotoksik terhadap larva udang Artemia salina Leach dengan metode brine shrimp lethality test. Uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak daun berenuk mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik dan steroid. Dari hasil identifikasi dengan metode KLT terhadap ekstrak daun berenuk diduga adanya alkaloid dengan nilai Rf 0,82; flavonoid dengan nilai Rf 0,57; fenolik dengan nilai Rf 0,85 dan steroid dengan nilai Rf 0,55. Hasil identifikasi dengan spektrofotometer uv-visible diperoleh empat puncak dengan panjang gelombang 664 nm, 402 nm, 329 nm dan 213 nm. Hasil uji sitotoksik didapatkan nilai LC50 30,54 µg/ml yang berarti ekstrak daun berenuk aktif terhadap ”brine shrimps” dengan level toksisitas yaitu toksik</em>

Cytotoxic Activity Test Of Ethanolic Extract Of Berenuk Fruit (Crescentia Cujete L.) On Artemia Salina Leach Shrimp Larva Using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method

“…Adanya aktivitas sitotoksik yang terdapat pada berenuk ini disebabkan oleh adanya kandungan suatu senyawa kimia yang terkandung didalamnya (14). Sitotoksik adalah kemampuan dari suatu senyawa yang potensial yang dapat menginduksi kematian sel (14).…”

“…Adanya aktivitas sitotoksik yang terdapat pada berenuk ini disebabkan oleh adanya kandungan suatu senyawa kimia yang terkandung didalamnya (14). Sitotoksik adalah kemampuan dari suatu senyawa yang potensial yang dapat menginduksi kematian sel (14). Uji sitotoksik merupakan metode terstandarisasi yang digunakan untuk menentukan apakah suatu senyawa mengandung zat yang beracun (toksik) dan juga untuk melihat potensi dari suatu senyawa yang digunakan sebagai antikanker (14).…”

“…Sitotoksik adalah kemampuan dari suatu senyawa yang potensial yang dapat menginduksi kematian sel (14). Uji sitotoksik merupakan metode terstandarisasi yang digunakan untuk menentukan apakah suatu senyawa mengandung zat yang beracun (toksik) dan juga untuk melihat potensi dari suatu senyawa yang digunakan sebagai antikanker (14). Metode yang akan digunakan untuk pengujian sitotoksik dalam penelitian ini yaitu metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).…”