Relationship between Lifestyle and Self-Reported Smartphone Addiction in adolescents in the COVID-19 pandemic: A mixed-methods study

Smartphone addiction risk, technology-related behaviors and attitudes, and psychological well-being during the COVID-19 pandemic

“…Relevant research has investigated whether smartphone usage throughout the COVID-19 home quarantines ( Saadeh et al, 2021 ; Serra et al, 2021 ; Chopdar et al, 2022 ; Hu et al, 2022 ; de Freitas et al, 2022b ) has greatly increased. Unfavorable clinical, psychological, and social outcomes generated by smartphone overuse during the COVID-19 pandemic differ according to degrees of addiction.…”

“…Internet-based addictive behaviors have intensified throughout the COVID-19 lockdowns ( Drouin et al, 2020 ; Huixi et al, 2020 ; Liu et al, 2021 ; Masaeli and Farhadi, 2021 ; Nan and Guangyu, 2021 ; Lai et al, 2022 ; Ma et al, 2022 ; Peng et al, 2022 ; de Freitas et al, 2022b ), leading to stress, anxiety, and depression. Smartphone addiction is related to stress and to unsatisfactory sleep patterns.…”

“…Behavioral addiction of smartphone users ( Saadeh et al, 2021 ; Serra et al, 2021 ; Chopdar et al, 2022 ; Hu et al, 2022 ; de Freitas et al, 2022b ) can result in anxiety symptom severity, psychiatric symptoms, and depressive stress. Smartphone addiction risk can configure pathological personality traits related to stress, anxiety, and depression (e.g., compulsive smartphone usage, depression psychopathology, and social anxiety).…”

Layanan Penguasaan Konten dengan Pendekatan Mujahadah untuk Mereduksi Kecanduan Smartphone pada Anak

“…(Bae: 2022); (Geng: 2022) Sedangkan hal-hal yang terkait dengan intensitas waktu penggunaan Smartphone bagi anak usia 7 -10 tahun tidak lebih dari 30 menit di waktu pagi, 30 menit di waktu siang dan 30 menit di waktu malam. (Morikawa: 2022); (Keshky: 2022); (Freitas: 2022) Kondisi Kecanduan Smartphone pada Anak di Desa Pelayang Raya Setelah Dilaksanakan Layanan Penguasaan Konten Kondisi kecanduan Smartphone pada anak di Desa Pelayang Raya setelah dilaksanakan layanan penguasaan konten sebagian besar berada pada kategori Sedang dengan jumlah 6 orang, kemudian pada kategori Tinggi 4 orang. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanan layanan penguasaan konten dapat mengurangi tingkat kecanduan smarthone pada anak.…”

“…Catatan khusus bagi penulis adalah, penurunan skor yang dialami oleh anak-anak di Desa Pelayang Raya terjadi karena pemberian latihan dalam layanan Penguasaan Konten dengan pendekatan mujadah menanamkan rasa kesadaran bagi anak bahwa menggunakan Smartphone untuk game ataupun sosial media yang berlebihan memberikan dampak negatif pada dirinya, terutama pada fisik, mental dan sosial (Firmansyah: 2022). Efek negatif yang diperoleh juga akan mengakibatkan anak kehilangan kesadaran akan dirinya bahkan tidak sedikit yang dianggap mengalami gangguan mental dan harus diberikan obat yang berjenis psikotropika (Nawangsari: 2019) Selain itu penurunan skor juga disebabkan oleh adanya kontribusi orangtua (parental) sebagai pengawas kegiatan-kegiatan latihan dalam penguasaan konten memberikan pengetahuan kepada orangtua untuk dapat mengawasi anaknya dengan sebaikbaiknya terutama dalam penggunaan Smartphone yang berlebihan (Freitas: 2022); (Wu: 2022). layanan penguasaan konten merupakan suatu layanan bantuan kepada individu baik sendiri maupun dalam kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetisi sesuatu tertentu melalui kegiatan belajar (Prayitno: 2012).…”