Latar Belakang: Skrining kesehatan tertentu meliputi Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), Pap Smear, krioterapi, dan pemeriksaan gula darah termasuk pogram deteksi dini penyakit tidak menular. Kota Bogor, Jawa Barat telah melaksanakan program skrining tersebut sejak 2010. Penelitian bertujuan untuk mengatahui gambaran program skinning kesehatan di Kota Bogor dari sisi sumber daya manusia, peralatan, dan capaian skrining.
Metode: Desain penelitian cross sectional. Sumber data berasal dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kota Bogor, Jawa Barat. Tempat penelitian di Kota Bogor, Jawa Barat, dilaksanakan pada Februari –November 2018. Seluruh 25 Puskesmas se-Kota Bogor menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini. Analisis dilakukan secara deskriptif-kuantitatif dan analisis komparatif.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata SDM per Puskesmas untuk IVA, gula daraah, dan krioterapi adalah masing-masing 4,5 orang, 2,4 orang, dan 0,3. Belum ada SDM Pap smear. Rata-rata peralatan per Puskesmas untuk IVA (meja ginekologi) 1,08, speculum 10,3, Pap smear 0,28, krioterapi 0,32, dan gula darah 1,08. Capaian skrining IVA sebesar17,4% dari targettahun 2018. Rata-rata pemeriksaan IVA 890 per Puskesmas, krioterapi 4,9, pemeriksaan gula darah 837. Tidak ada pemeriksaan Pap smear. Hasil analisis komparatif menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata pemeriksaan IVA antarkecamatan di Kota Bogor
Kesimpulan: SDM dan peralatan skrining IVA dan gula darah tesedia di semua Puskesmas, tetapi tidak untuk krioterapi dan Pap smear, capaian skrining IVA lebih rendah dari target, semua Puskesmas melakukan pemeriksaan IVA, krioterapi, dan gula darah tetapi tidak ada Pap smear. Tidak ada perbedaan rata-rata pemeriksaan IVA antar kecamatan.