Risk factors associated with the coexistence of stunting, underweight, and wasting in children under 5 from 31 sub-Saharan African countries

Abstract

ObjectiveThis study investigated the risk factors associated with the coexistence of stunting, underweight, and wasting among children under age 5 in sub-Saharan Africa (SSA).DesignData of 127, 487 under-5 children from 31 countries in SSA were pooled from the Demographic and Health Surveys collected between 2010 and 2019. We examined the risk of coexistence of stunting, underweight, and wasting using multinomial logistic regression models. The results were presented using relative risk ratios (RRR) with corresponding confidence intervals (CIs).SettingThirty-one sub-Saharan African countries.ParticipantsChildren under age 5.Outcome measuresThe outcome variables were three child anthropometrics: stunting (height-for-age z-scores); underweight (weight-for-age z-scores) and wasting (weight-for-height z-scores).ResultsThe prevalence of coexistence of stunting, underweight, and wasting varied across countries, with the highest (12.14%) and lowest (0.58%) prevalences of coexistence of stunting, underweight and wasting in Benin and Gambia respectively. The risk of coexistence of the three indicators of undernutrition was higher among children aged 1 year (RRR=3.714; 95% CI 3.319 to 4.156) compared with those aged 0. The risk of coexistence of the three dimensions was lower among female children (RRR=0.468 95% CI 0.420 to 0.51), but higher for those with small size at birth (RRR=3.818; CI 3.383 to 4.308), those whose mothers had no education (RRR=3.291; 95% CI 1.961 to 5.522), not working (RRR=1.195; 95% CI 1.086 to 1.314), had no antenatal visits during pregnancy (RRR=1.364; 95% CI 1.20 to 1.541), children delivered at home (RRR=1.372; CI 1.232 to 1.529), those from poor households (RRR=1.408; 95% CI 1.235 to 1.605), those whose mothers had no access to media (RRR=1.255; 95% CI 1.144 to 1.377) and living in households with an unimproved toilet facility (RRR=1.158; 95% CI 1.032 to 1.300).ConclusionsFindings suggest the urgent need for consideration of the coexistence of stunting, wasting and underweight among under-5 children in policy design and programming of interventions to eradicate child malnutrition in SSA. In the short-term, national-level policies and interventions need to be well tailored considering the compositional characteristics.

Pengaruh Intervensi Gizi Sensitif terhadap Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-24 Bulan selama Pandemi Covid-19

“…Sebagian besar balita stunting memiliki ibu yang tidak bekerja (Tabel 1). Beberapa penelitian terdahulu juga menemukan lebih tingginya stunting pada ibu yang tidak bekerja 41,52 .…”

“…Hal ini diduga karena kontribusi pekerjaan pada penelitian ini terlalu rendah untuk mempengaruhi keputusan rumah tangga dalam penyediaan makan 54 . Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang membuktikan adanya hubungan positif antara pekerjaan dan stunting 41,52 . Di satu sisi, pekerjaan secara positif dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan, penyediaan pangan, dan pemenuhan gizi 52 .…”

“…Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang membuktikan adanya hubungan positif antara pekerjaan dan stunting 41,52 . Di satu sisi, pekerjaan secara positif dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan, penyediaan pangan, dan pemenuhan gizi 52 . Namun di sisi lain, pekerjaan juga dapat berdampak negatif terhadap stunting akibat kurangnya waktu kontak ibu untuk perawatan dan perhatian penuh kepada anak-anak mereka 56,57,58 Temuan penelitian menunjukkan bahwa usia 12-23 bulan lebih mungkin terkena stunting dibandingkan dengan usia di bawahnya (Tabel 1).…”

“…Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia balita dengan kejadian stunting (Tabel 1). Hal ini diduga karena praktek penyusuan dan penyapihan yang buruk 72,73 , pengenalan makanan pendamping ASI yang kurang beragam dan kurang memadai 52,62,65 , serta pemberian suplementasi yang rendah 57 . Selain itu, anak di atas satu tahun berada pada periode di mana kebutuhan gizi mengalami peningkatan 52,68,74 , lebih aktif dan mulai bereksplorasi terhadap lingkungan sekitar 61 sehingga dimungkinkan terkena paparan penyakit infeksi lebih tinggi seperti diare dan cacingan 57,75 .…”

“…Sebanyak 29,7% balita stunting tidak memiliki akses jamban sehat yang memadai (Tabel 2). Jamban tidak memadai meningkatkan risiko terjadinya stunting 52,60,64 . Penelitian kohort di Ethiopia, India, dan Peru mengungkapkan bahwa perbaikan akses jamban secara konsisten dapat memproteksi anak dari stunting ketika berusia 1 tahun, 5 tahun dan 8 tahun 100 .…”