Sindrom Serotonin

Abstract

Sindrom serotonin (SS) (juga disebut sebagai toksisitas serotonin) adalah toksidrom yang diinduksi obat yang berpotensi mengancam jiwa yang terkait dengan peningkatan aktivitas serotonergik di sistem saraf perifer (PNS) dan pusat (SSP). Hal ini ditandai dengan spektrum yang relevan dengan dosis dari temuan klinis yang terkait dengan tingkat serotonin bebas (5-hydroxytryptamine [5-HT]), atau aktivasi reseptor 5-HT (terutama subtipe 5-HT1A dan 5-HT2A), yang mana termasuk kelainan neuromuskuler, hiperaktif otonom, dan perubahan keadaan mental. Meskipun sindrom serotonin jarang menyebabkan kematian, kasus yang parah adalah keadaan darurat medis yang dapat dengan cepat menyebabkan kegagalan organ multisistem Meskipun banyak obat telah terlibat dalam Sindrom serotonin, kasus yang mengancam jiwa umumnya terjadi hanya ketika inhibitor oksidase monoamine dikombinasikan dengan penghambat serotonin re-uptake selektif atau nonselektif. Kesadaran tentang Sindrom serotonin sangat penting tidak hanya dalam menghindari kombinasi obat-obatan terapeutik yang berbahaya yang tidak disengaja tetapi juga dalam mengenali gambaran klinis ketika terjadi sehingga pengobatan dapat segera dimulai. Dalam ulasan ini, patofisiologi, gambaran klinis, obat yang terlibat dan diagnosis Sindrom serotonin dibahas.

Human immunodeficiency virus infected patient with decreased of consciousness, what do we think?

“…Encephalitis in HIV infection is inflammation of the brain parenchyma due to complications from HIV infection, either primary complications due to HIV infection itself or secondary complications due to immunodeficiency conditions (opportunistic infections). 6 A serial imaging study in patients with HIV encephalitis performed over several months to several years may reveal the development of cerebral atrophy. Except for its rapid progression, the features of cerebral atrophy are nonspecific and cannot be distinguished from other atrophies caused by other factors.…”

“…In advanced stages, on T2weighted sequences, multiple symmetric foci of hyperintense, nonenhancing lesions are seen mainly in a subcortical distribution. 6,7 CT-Scan or MRI-hypodense or iso-dense lesions in the corticomedullary junction or basal ganglia, single or multiple, and post-contrast injection ring enhancement accompanied by surrounding perifocal edema. 8…”

Gambaran Konsumsi Kalium dengan Derajat Depresi

“…Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa asupan kalium cukup untuk mempertahankan kesehatan yang baik (21). Hubungan antara kalium dan neurotransmitter melibatkan beberapa aspek, dikarnakan terdapat aktivitas sel saraf dan pengaturan potensial membran neuron (22).…”