Strategi Pembiayaan Bankziska Terhadap Praktik Riba Pada Pelaku Umkm

Abstract

The problem of poverty and social inequality has become an acute social problem in this country. From the era of the kingdom, colonialism, to the era of independence as it is today, there are still many Indonesian people who are trapped in poverty. A decent and prosperous life is still a dream and hope that has not yet been realized. Thus, of course, a precise and accurate formulation is needed to minimize the poverty rate. It is explained that usury referred to in the Qur'an as a thing that has the nature of vanity is all additions that are taken without any reciprocity or substitutes that are justified in accordance with the Shari'a. The role of Bankziska Lazismu in freeing UMKM actors from the practice of moneylenders is quite significant. Financing products in accordance with the needs of market traders and umkm players. Masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial memang menjadi masalah sosial yang akut di negeri ini. Dari zaman kerajaan, penjajahan, sampai zaman kemerdekaan seperti sekarang ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang terjerat kemiskinan. Hidup layak dan sejahtera masih menjadi impian dan harapan yang masih belum terwujud. Dengan demikian, tentunya dibutuhkan formulasi yang tepat dan akurat untuk meminimalisir angka kemiskinan. Dijelaskan bahwa riba yang dimaksud dalam Al-Quran sebagai suatu hal yang memiliki sifat batil adalah semua penambahan yang diambil tanpa adanya timbal balik atau pengganti yang dibenarkan sesuai dengan syariat. Peran Bankziska Lazismu dalam membebaskan pelaku umkm dari praktek rentenir cukup signifikan. Produk pembiayaan sesuai dengan kebutuhan para pedagang pasar dan pelaku umkm.

Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Usaha Mikro Melalui Bankziska (Studi Kasus: Pengelolaan Dana Lazismu Kabupaten Mojokerto)

“…Program pembebasan riba untuk masyarakat tersebut, Bankziska Lazismu menggandeng BMT Hasanah sebagai partner dalam program ini. Selanjutnya dinamakan dengan Bantuan Keuangan Berbasis Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya, yang disingkat BANKZISKA (Setiawan et al, 2021).…”

Analisis Penggunaan Website Sebagai Media Komunikasi Efektif : Studi Kasus Website bankziska.org

“…Beberapa lembaga resmi yang menawarkan pembiayaan hutang dengan berbagai persyaratan yang merepotkan membuat sebagian pelaku UMKM lebih memilih untuk menggunakan pembiayaan yang tidak resmi, seperti melalui rentenir. Persyaratan pinjaman hutang kepada retenir lebih mudah dibandingkan lembaga resmi (Setiawan, 2022). Hal ini menjadi akar masalah yang serius dikerenakan para pelaku pedagang yang meminjam kepada pihak renternir akan terjerat dengan bunga yang begitu tinggi (Suma, 2017).…”

Analysis of Qardhul Hassan Based on Islamic Philantrophy Funds at Bankziska Lazismu East Java

“…In subsequent research it was found that the effectiveness of BankZiska has been able to reduce the number of moneylenders who ensnare their partners by 38% and liberate 20% of their partners from loan sharks (Futaqi, Susanti, & Ulya, 2022). In addition, research on BankZiska conducted by Setiawan, et. al (Setiawan, Sholikha, Rahayu, & Fitrianna, 2021) concluded that the existence of BankZiska provides many significant benefits to MSMEs.…”