Abstract. MSMEs have an important role in economic growth in Indonesia, so that financial institutions are needed as providers of venture capital to support MSME growth. Sharia Commercial Banks are financing institutions that channel funds to the public and business actors in the form of savings into credit. However, there are obstacles that affect the smooth distribution of financing, one of which is caused by macroeconomic factors as seen from the inflation rate, BI Rate and the level of economic growth. This study aims to analyze how and how much influence financial inclusion and macroeconomic indicators have on MSME financing at BUS in Indonesia. The data used in this study is secondary data using data for the 2014 – 2021 semester obtained from the official websites of the Financial Services Authority (OJK), Bank Indonesia and the Indonesian Central Bureau of Statistics. The method used is linear regression with time series data type. The results showed that the variable the rate of economic growth had a negative significant effect on MSME financing at BUS in Indonesia. On the other hand, the BI Rate and inflation variables had no significant effect. The magnitude of the influence of the independent variables on the dependent variable was 55.01%, while the remaining 44.99% was explained by variables not disclosed in this study. By knowing how macroeconomics influence MSME financing at BUS in this study, it becomes input for increasing the amount of financing. In addition, BUS needs to consider liquidity management and decision making using monetary instruments.
Abstrak. UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga dibutuhkan lembaga keuangan sebagai penyedia modal usaha untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Bank Umum Syariah (BUS) adalah lembaga pembiayaan yang menyalurkan dana kepada masyarakat dan pelaku usaha dalam bentuk simpanan menjadi kredit. Namun terdapat kendala yang mempengaruhi kelancaran penyaluran pembiayaan salah satunya disebabkan oleh faktor ekonomi makro yang dilihat dari tingkat inflasi, BI Rate dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dan seberapa besar pengaruh inklusi keuangan dan indikator ekonomi makro terhadap pembiayaan UMKM pada BUS di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan menggunakan data semester 2014 – 2021 yang diperoleh dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Metode yang digunakan adalah regresi linier dengan tipe data time series. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan UMKM pada BUS di Indonesia, namun variabel BI Rate tidak berpengaruh signifikan. Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 55,01%, sedangkan sisanya sebesar 44.99% dijelaskan oleh variabel yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. Dengan mengetahui bagaimana pengaruh ekonomi makro terhadap pembiayaan UMKM pada BUS dalam penelitian ini menjadi masukan untuk meningkatkan jumlah pembiayaan. Selain itu, BUS perlu mempertimbangkan pengelolaan likuiditas dan pengambilan keputusan dengan menggunakan instrumen moneter.