Technical Assessment of Coupled PV and Battery Systems - A Case Study from the Mediterranean Region

Afxentis, Stavros; Chatzigeorgiou, Nikolas G.; Efthymiou, Venizelos; Papageorgiou, Ioannis; Armenakis, Andreas; Papagiannis, Grigoris K.; Christoforidis, Georgios C.; Sancho, J.; Rodrigues, Helena; Casimiro, Claudio; Poize, Noemie; Pristovnik, T.; Mocci, Susanna; Rubiu, A.; Georghiou, George E.

doi:10.1109/synergy-med.2019.8764118

Cited by 2 publications

(1 citation statement)

References 6 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Perkembangan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia saat ini tumbuh pesat, salah satunya adalah penggunaan Photovoltaic (PV). Kebutuhan untuk dekarbonisasi sistem energi mengikuti Paris Agreement meningkatkan penetrasi bauran energi terbarukan [1]. Di dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 -2030, PT PLN (Persero) telah merencanakan bauran energi dari EBT sebesar 23% mulai tahun 2025 dan mendukung porsi EBT pada rencana pembangkit baru lebih dari 50% dimana pembangunan PLTS mendapat porsi sebesar 4,68 GW atau sekitar 12% dari total rencana penambahan pembangkitan yakni sebesar 40.6 GW.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Optimasi Battery Energy Storage System Dalam Mengatasi Renewable Energy Intermittency dan Load Leveling

Indriani,

Garniwa

2022

elkom. jur. tekn. elekt. komp.

View full text Add to dashboard Cite

Perkembangan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia saat ini tumbuh pesat, salah satunya adalah penggunaan Photovoltaic (PV). Namun masalah intermittency masih menjadi isu dari sisi pengoperasian PV. Untuk itu diperlukan adanya suatu storage system yang dapat mensuplai daya dengan cepat ketika PV tidak dapat beroperasi karena kondisi cuaca. Battery Energy Storage System (BESS) merupakan salah satu teknologi Energy Storage System yang dapat beroperasi dengan cepat untuk mensuplai kebutuhan listrik guna menjaga kehandalan sistem dan menstabilkan penggunaan listrik dari energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin. Battery Energy Storage System (BESS) sebagai alternatif dari teknologi penyimpanan jangka pendek yang berfungsi untuk meningkatkan suplai daya pada saat beban puncak dan curtailment sistem PV serta jangka panjang sebagai penyimpanan energi pada sistem kelistrikan di Pulau Timor. Pada studi ini diusulkan model yang mengintegrasikan PV System dan BESS terhadap sistem kelistrikan Pulau Timor dimana saat ini kebutuhan listriknya disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Leasing Marine Vessel Power Plant (LMVPP), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Model ini digunakan untuk mengetahui dampak integrasi PV-BESS terhadap Biaya Pokok Produksi (BPP) sistem. Meskipun harga BESS ini masih relatif mahal namun diharapkan dengan penggunaan BESS ini dapat meningkatkan kehandalan sistem, meningkatkan bauran EBT dan mengurangi dampak lingkungan karena emisi. Simulasi dilakukan dengan membandingkan BPP sistem pada kondisi normal, kondisi intermitensi PV dan load leveling. Nilai BPP sistem dari hasil simulasi intermitensi PLTS dengan menggunakan BESS sebesar Rp 2.188,9/kWh dan simulasi Load leveling dengan BESS sebesar Rp. 2.174,11/kWh. BPP sistem untuk kedua simulasi tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan BPP sistem tanpa BESS yang berkisar Rp 2.202,01/kWh. Secara keekonomian BESS dapat menurunkan BPP sistem setempat.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Optimasi Battery Energy Storage System Dalam Mengatasi Renewable Energy Intermittency dan Load Leveling

Indriani,

Garniwa

2022

elkom. jur. tekn. elekt. komp.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

Barriers to the Implementation of On-Grid Photovoltaic Systems in Ecuador

Mogrovejo-Narvaez,

Barragán-Escandón,

Zalamea-León

et al. 2024

Sustainability

View full text Add to dashboard Cite

Ecuador has significant solar potential, and the growing demand calls for sustainable energy solutions. Photovoltaic (PV) microgeneration in buildings is an ideal alternative. Identifying barriers to the widespread adoption of this technology is based on expert consultation and multi-criteria analysis, followed by proposals to overcome these challenges. The methodology of this study includes a systematic literature review (SLR), surveys of industry professionals, and statistical analysis of the collected data. The results highlight barriers such as the high initial cost, government-subsidized tariffs, bureaucratic processes and permits, ineffective regulations, limited awareness, lack of financing, distribution and operational network challenges, and insufficient government incentives. The proposed solutions suggest developing incentive policies to promote investment in PV microgeneration, training programs to enhance technical and cultural knowledge of solar energy, simplifying regulatory processes to facilitate project implementation, and providing accessible financing to reduce economic barriers. Additionally, the recommendations include the implementation of demonstration and outreach projects to showcase the feasibility and benefits of PV microgeneration, thus improving the social and technical acceptance of these systems. These actions aim to foster a faster and more effective energy transition in Ecuador.

show abstract

Technical Assessment of Coupled PV and Battery Systems - A Case Study from the Mediterranean Region

Cited by 2 publications

References 6 publications

Optimasi Battery Energy Storage System Dalam Mengatasi Renewable Energy Intermittency dan Load Leveling

Optimasi Battery Energy Storage System Dalam Mengatasi Renewable Energy Intermittency dan Load Leveling

Barriers to the Implementation of On-Grid Photovoltaic Systems in Ecuador

Contact Info

Product

Resources

About