The effect of drying methods on chemical and physical properties of leaves and stems Moringa oleifera Lam

Setiaboma, Woro; Kristanti, Dita; Herminiati, Ainia

doi:10.1063/1.5134594

Cited by 6 publications

(5 citation statements)

References 17 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Nilai Mg perlakuan daun kelor segar dan kukus tidak berbeda secara signifikan. Kenaikan nilai Mg dikarenakan kelor segar mengandung Mg 336,05 mg/100g, daun kelor kering 855-877 mg/100g dan daun kelor rebus 279,98 mg/100g (Gidamis et al, 2003;Setiaboma et al, 2019). Hal ini menunjukan bahwa penambahan daun kelor meningkatan nilai Mg pada bakso ikan.…”

Section: Hasil Dan Pembahasan Proksimat Bakso Ikan Manyung Dengan Penambahan Daun Kelorunclassified

KARAKTERISASI KIMIA DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus, Ruppell) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (Moringa oleiferea Lam) SEGAR DAN KUKUS

et al. 2021

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK.Penambahan daun kelor pada bakso dapat meningkatkan nilai gizi bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan terbaik pada penambahan daun kelor terhadap sifat kimia, sifat fisik dan organoleptik bakso ikan manyung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan penelitian sebagai berikut; I0= tanpa penambahan daun kelor, I1= penambahan 10% daun kelor segar, I2= penambahan 10% daun kelor kukus, I3 = penambahan 5% daun kelor segar, dan I4 = penambahan 5% daun kelor kukus. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah proksimat, Mg, Ca, organoleptik, profil tekstur, nilai L, a dan b bakso manyung. Perlakukan terbaik dipilih berdasarkan uji efektivitas metode de Garmo. Hasil menunjukan bahwa penambahan daun kelor pada bakso dapat meningkatkan kadar abu, Mg dan Ca. Bakso ikan dengan penambahan daun kelor 10% memiliki nilai Mg dan Ca yang lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan bakso ikan dengan penambahan daun kelor 5%. Bakso ikan dengan penambahan daun kelor segar memiliki nilai Mg dan Ca lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan bakso ikan dengan penambahan daun kelor kukus. Penambahan daun kelor dapat meningkatkan hardness bakso ikan. Bakso ikan yang ditambah dengan daun kelor segar memiliki nilai kecerahan warna lebih tinggi dibandingkan yang dikukus terlebih dahulu. Penambahan 5% daun kelor kukus menghasilkan nilai keseluruhan organoleptik terbaik dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan uji efektivitas metode de Garmo perlakuan terbaik adalah bakso ikan dengan penambahan 10% daun kelor kukus. Kata kunci: bakso ikan, daun kelor, ikan manyung ABSTRACT. Addition moringa leaves to meatball will increase the nutrition of meatballs. This study aimed to determine the best treatment of adding Moringa leaves on the chemical, physical and organoleptic giant sea catfish balls. This study used a completely randomized design with the following treatments; I0 = without addition Moringa Leaves, I1= the addition 10% fresh moringa leaves, I2= the addition 10% steamed moringa leaves, I3= the addition 5% fresh moringa leaves, and I4=addition 5% steamed moringa leaves. The parameters measured in this study were proximate, Mg, Ca, organoleptic, texture profile, values of L, a, and b of giant sea catfish balls. The best treatment was selected based on the de Garmo method of effectiveness test. The results showed that the addition of Moringa leaves to fishballs could increase ash, Mg and Ca. Fishballs with the addition of 10% Moringa leaves had higher Mg and Ca values (p<0.05) than fish balls with the addition of 5% Moringa leaves. Fish meatballs with the addition of fresh Moringa leaves had higher Mg and Ca values (p<0.05) than fish balls with the addition of steamed Moringa leaves. The addition of Moringa leaves can increase the hardness of the fish balls. Fish balls added with fresh Moringa leaves have a higher brightness value than those that are steamed first. The addition of 5% steamed moringa leaves resulted in the best overall organoleptic acceptance than other treatments. Based on the de ...

show abstract

Section: Hasil Dan Pembahasan Proksimat Bakso Ikan Manyung Dengan Penambahan Daun Kelorunclassified

KARAKTERISASI KIMIA DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus, Ruppell) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (Moringa oleiferea Lam) SEGAR DAN KUKUS

et al. 2021

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Menurut Mutiara et al, (2012), daun kelor segar memiliki kandungan protein 18,5%. Daun kelor menggandung mineral seperti seng, besi, kalium, dan magnesium sebesar 1,81; 34,05; 1719,48; dan 887,65 mg/100 g (Setiaboma et al, 2019).…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Kadar protein bakso instan yang difortifikasi daun kelor lebih tinggi daripada sampel kontrol, yaitu sebesar 33,17% (bb). Mutiara et al (2012) menyatakan bahwa kadar protein pada daun kelor segar sebesar 18,5% dan penelitian Setiaboma et al (2019) melaporkan kadar protein pada daun kelor kering 30,16-30,87%(bk). Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan daun kelor pada bakso ikan menyebabkan kadar protein menjadi lebih tinggi.…”

Section: Kadar Protein Bakso Instanunclassified

“…Peningkatan kadar Fe bisa disebabkan karena penambahan daun kelor. Berdasarkan penelitian, daun kelor segar memiliki kandungan zat besi 31,1 mg per 100 g (Yameogo et al, 2011), sedangkan daun kelor kering memiliki kandungan zat besi sebesar 31,57-37,08 mg/100 g (Setiaboma et al, 2019). Proses pengeringan tidak terlalu berpengaruh terhadap kadar zat besi (Fe).…”

Section: Kadar Feunclassified

See 1 more Smart Citation

Karakteristik Bakso Ikan Etong (Abalistes stellaris) Instan dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera)

Nuryahyani

Kristanti²,

Desnilasari³

et al. 2022

JPBKP

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Bakso merupakan produk olahan yang digemari oleh masyarakat, sehingga banyak dilakukan pembuatan bakso ikan sebagai upaya peningkatan konsumsi ikan. Fortifikasi daun kelor telah dilakukan untuk meningkatkan kandungan protein dan zat besi pada bakso ikan. Proses pembuatan bakso ikan menjadi produk instan dilakukan sebagai upaya mempermudah dan memperpanjang masa simpannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan terbaik pada pembuatan bakso ikan etong dengan penambahan daun kelor yang akan dijadikan bakso instan dan mengetahui karakteristik fisikokimia bakso instan tersebut. Bakso ikan etong dibuat dengan variasi penambahan daun kelor segar sebesar 0% (A0), 5% (A1), 10% (A2), dan 15% (A3) dari berat daging ikan. Bakso ikan terbaik dipilih menggunakan metode De Garmo berdasarkan kandungan protein dan Fe. Hasil perlakuan terbaik berdasarkan analisis De Garmo adalah bakso A3. Bakso instan A3 memiliki karakteristik kadar air 11,82 % bb, protein 33,17% bb, zat besi 2,58 mg/100 g bb, waktu rehidrasi 13 menit, dan kecerahan 65,62.Kata Kunci : bakso ikan, daun kelor, ikan etong, bakso instan

show abstract

“…Research by Yang et al (2006) and Dolma and Tashi (2020) reported that the mature leaves and sprouts of 3-year-old trees contain a higher content of nutrients and have a high dehydration speed. Joshi and Mehta (2010), Melesse et al (2012), andSetiaboma et al (2019) reported the nutritional content of leaflets and not the entire leaves. The latter is because there is a consumer preference for the leaflets and not for the fibrous rachis of the leaves (Olson et al, 2016).…”

Section: Phenological Factorsmentioning

confidence: 99%

Moringa oleifera LAM.: A REVIEW OF ENVIRONMENTAL AND MANAGEMENT FACTORS THAT INFLUENCE THE NUTRITIONAL CONTENT OF LEAVES

Ruiz-Hernandez¹,

Hernández-Rodríguez²,

Cruz-Monterrosa³

et al. 2022

Trop Subtrop Agroecosyst

View full text Add to dashboard Cite

Background. Moringa oleifera Lam. It is a species native to India with an excellent capacity for acclimatization and is distributed in tropical, subtropical, and semi-arid climates. This plant is of economic importance due to its nutritional content and uses food, forage, medicinal and industrial. All plant parts can be used, but the leaves are characterized by their high nutritional content and low antinutritional compounds. Significant variation in the nutritional content of the leaves has been identified, and, therefore, a generalization or recommendation about their nutritional content is impossible. Objective. To identify the environmental and management factors that influence the nutritional content of M. oleifera leaves. Methodology. A bibliographic review on M. oleifera present in the databases of Scopus, NCBI, Science direct, and other repositories was carried out. The keywords for the search were: M. oleifera, chemical composition, nutritional content, environmental factors, phenology, agronomic management, postharvest management, type of dehydration, and methods of analysis. Results. The results obtained show that genetic, edaphoclimatic, agronomic, phenological factors, postharvest handling, type of dehydration, storage before and after dehydration, and type of analysis influence the nutritional content of moringa leaves. Implications. Identifying the factors and processes that affect the nutritional content allows a better understanding of the chemical content of moringa leaves under specific conditions. Conclusions. Fertilization is the factor that most influences the protein content when agronomic management is carried out. Temperature and dehydration type are the factors that showed the most significant influence on the decrease in the nutritional content of the leaves in postharvest management.

show abstract

The effect of drying methods on chemical and physical properties of leaves and stems Moringa oleifera Lam

Cited by 6 publications

References 17 publications

KARAKTERISASI KIMIA DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus, Ruppell) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (Moringa oleiferea Lam) SEGAR DAN KUKUS

KARAKTERISASI KIMIA DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus, Ruppell) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (Moringa oleiferea Lam) SEGAR DAN KUKUS

Karakteristik Bakso Ikan Etong (Abalistes stellaris) Instan dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera)

Moringa oleifera LAM.: A REVIEW OF ENVIRONMENTAL AND MANAGEMENT FACTORS THAT INFLUENCE THE NUTRITIONAL CONTENT OF LEAVES

Contact Info

Product

Resources

About