Ekowisata sebagai salah satu cara untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan telah memberikan kontribusi 20% dari perjalanan internasional dan memiliki pertumbuhan sekitar 5% per tahun. Destinasi ekowisata yang umumnya bercirikan lingkungan alam dengan keanekaragaman hayati, budaya, geologi dan meteorologi yang melimpah merupakan daya tarik utama yang dapat ditemukan di Kalimantan, dimana sekitar 73% merupakan wilayah Indonesia. Namun, Kalimantan dan destinasi ekowisatanya kurang terekspos dalam peta ekowisata global. Penelitian ini mengidentifikasi latar belakang permasalahan tersebut dan menawarkan solusi untuk meningkatkan kesadaran akan keberadaan destinasi ekowisata di Kalimantan khususnya wilayah Indonesia dalam peta ekowisata dunia. Metode kualitatif melalui studi pustaka yang didukung dengan observasi menunjukkan bahwa ada enam masalah utama dalam ekowisata di Kalimantan, yaitu kemitraan, manajemen umum, akomodasi, bahasa, interpretasi dan keunikan produk. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan pemangku kepentingan, perencanaan kolaboratif, peningkatan layanan, optimalisasi tata letak, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, peningkatan akses, penerapan Total Quality Management (TQM), penggunaan Eco-Tourist Needs Assessment (ETNA), revitalisasi rumah adat sebagai bangunan cagar budaya, pelatihan bahasa inggris, informasi sejarah, flora fauna dan pengembangan identitas unik (branding).