"Unless You Can Explain": Voices of Graduate Students and Their Professor Regarding theImportance of Science Communication Course

Abstract

A scientist has to master the concept of science itself and be able to communicate it. Therefore, the role of a scientist and science communicator is like two sides of a coin. It has created science communication which is a new branch of science and undoubtedly different from communication science in social sciences. The term "science communication" refers both to an interdisciplinary field of study and related fields of professional practices (Priest, 2010). Science communication as a multidisciplinary field encompasses communication studies, education, philosophy, sociology, political science, history, ethics, and science. The general understanding of the practice areas has evolved into including public understanding of science, scientific literacy, public outreach, public relations activities,

Tuweb and Tuton: Two Platforms Combination in Distance Education during Covid-19

“…This research has also noted that students were satisfied with the arrangements for tutorials as communication came on time and tutorial rooms were considered conducive. Good communication between students and their lecturer or tutor is needed [23]. Students expressed dissatisfaction with the ability of their tutors to promote active adult students' participation, waning commitment, poor quality tutorial package, inconsistency in lecturer attendance, and the failure in using modern technologies in tutorials [21].…”

Sikap Siswa terhadap STEM : Hubungannya dengan Hasil Belajar Kognitif dalam Pembelajaran IPA

“…Kuesioner ini bertujuan untuk menggali derajat sikap siswa terhadap masing-masing disiplin ilmu (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Kuesioner disusun dan dikembangkan dari kuesioner sikap terhadap STEM (Suprapto, 2016) yang menggunakan versi bahasa Inggris kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kuesioner diperiksa oleh dua ahli dan validator peneliti.…”

“…Menurut (Nursa'adah, 2014) siswa yang memiliki sikap positif terhadap sains akan merasa senang dan berkeinginan untuk mempelajari lebih jauh terkait konsep -konsep yang terdapat dalam ilmu sains, begitupun sebaliknya siswa yang memiliki sikap negatif akan merasa malas dan jenuh ketika mempelajari ilmu sains. Sikap siswa terhadap teknologi berkaitan dengan kreativitas dan inovasi (Popa & Ciascai, 2017), perasaan senang dalam menggunakan teknologi dan keinginan untuk menciptakan teknologi baru yang dapat membantu kehidupan manusia (Suprapto, 2016). Sikap siswa terhadap teknik berupa perasaan positif terhadap kemampuan teknis yang dimiliki dalam membangun dan memperbaiki sesuatu (Popa & Ciascai, 2017), kesenangan dalam merancang dan membayangkan untuk menciptakan sebuah produk, memiliki perencanaan yang matang sehingga dapat menciptakan hasil yang memuaskan, serta keinginan untuk berkarir di dunia teknik (Suprapto, 2016).…”

“…Sikap siswa terhadap teknologi berkaitan dengan kreativitas dan inovasi (Popa & Ciascai, 2017), perasaan senang dalam menggunakan teknologi dan keinginan untuk menciptakan teknologi baru yang dapat membantu kehidupan manusia (Suprapto, 2016). Sikap siswa terhadap teknik berupa perasaan positif terhadap kemampuan teknis yang dimiliki dalam membangun dan memperbaiki sesuatu (Popa & Ciascai, 2017), kesenangan dalam merancang dan membayangkan untuk menciptakan sebuah produk, memiliki perencanaan yang matang sehingga dapat menciptakan hasil yang memuaskan, serta keinginan untuk berkarir di dunia teknik (Suprapto, 2016). Sedangkan sikap siswa terhadap matematika menurut (Ajisuksmo & Saputri, 2017) merupakan emosional baik asosiasi positif maupun negatif, seperti perasaan senang atau malas ketika belajar matematika, kepercayaan diri dalam berhasil mempelajari dan menghadapi masalah matematika, serta mendapatkan nilai yang terbaik dalam matematika.…”

“…Sementara di Indonesia sendiri, masih sedikit penelitian yang membahas tentang sikap siswa terhadap STEM. Menurut (Suprapto, 2016), siswa di Indonesia cenderung lebih memilihi atau mempunyai sikap positif terhadap Matematika dibanding dengan komponen STEM lain seperti Sains, Teknik, dan Teknologi. Sedangkan penelitian lain tidak mengkaji sikap siswa terhadap STEM secara terpadu, melainkan sikap siswa terhadap bidang ilmu tertentu seperti kimia, fisika, dan matematika yang kemudian mengkaitkannya dengan hasil belajar kognitif siswa.…”