Literasi spasial merujuk pada kemampuan individu untuk memahami, menginterpretasikan, menganalisis, dan menggunakan informasi yang berkaitan dengan ruang dan lokasi. Permasalahan literasi spasial yang dihadapi siswa adalah masih minimnya kesadaran tentang pentingnya pemahaman geografi dan kemampuan memanfaatkan informasi spasial dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survey. Subyek pada penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Bonepantai yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII yang berjumlah 45 siswa. Penelitian ini menggunakan angket sebagai instrument untuk mengumpulkan data. Angket berisi lima belas pertanyaan dengan indikator a) pengimajinasian, b) pengkonsepan, c) penyelesaian masalah, dan d) pencarian pola. Hasil literasi spasial siswa terhadap bencana alam mendapatkan nilai rata-rata sebesar 70 dengan kualifikasi cukup. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapatkan tiga temuan diantaranya keterbatasan aksesibilitas informasi spasial, keterbatasan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, serta perubahan perilaku yang dapat dilakukan.