Televangelism as one example of digital media technology is popular as a media of preaching recently. Televangelism is a hybrid genre of religion and entertainment which can be the manifestation of 'infotainment' predominance in contemporary media culture. Televangelists use digital media technologies, such as the Internet, DVDs and blogspots to popularize their programmes. They, therefore, raise their popularity and are granted a 'celebrity status' by having thousands of fans and followers on social media networks. The findings show that Televangelism becomes popular among Muslim youth audiences because they perceive it as a new form of religious expression which is considered 'modern' in appearance and relevant to their everyday lives. For them, Televangelism is also a manifestation of the individual change. This study shows that with the rise of literacy rate and the availability of modern digital media, religious knowledge became accessible to large community. The internet has become a new paradigm where voices can compete for the authority. The cyberspace and internet have become one important platform where religious can be disseminated, contested and negotiated easily. Therefore, Televangelisme sebagai salah satu contoh teknologi media digital populer merupakan media khutbah baru-baru ini. Televangelisme adalah suatu genre hibrida antara agama dan entertainment yang dapat menjadi manifestasi dari 'infotainment' yang dominan dalam kebudayaan media kontemporer. Televangelis menggunakan teknologi media digital, seperti internet, DVD dan blogspots untuk mempopulerkan program mereka. Oleh karena itu, teknologi ini dapat meningkatkan popularitas mereka dan memberikan 'status selebriti' oleh ribuan penggemar dan pengikut di jejaring media sosial. Temuan ini menunjukkan bahwa televangelisme menjadi populer di kalangan penonton muda Muslim karena mereka menganggap hal itu sebagai bentuk baru ekspresi keagamaan yang lebih modern dalam penampilan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Bagi mereka, Televangelisme juga merupakan manifestasi dari perubahan individu. Studi ini menunjukkan bahwa dengan munculnya tingkat melek huruf dan ketersediaan media digital modern, ilmu agama menjadi diakses komunitas lebih luas. Internet telah menjadi paradigma baru di mana banyak suara berkompetisi untuk memperoleh otoritas. Dunia maya dan internet telah menjadi platform yang penting di mana agama dapat disebarluaskan, diperebutkan dan dinegosiasikan dengan mudah. Televangelis telah menjadi tokoh berpengaruh bagi sebagian penonton Muslim, khususnya kaum muda di kelas menengah. Penggunaan media digital oleh televangelis telah membantu mempopulerkan wacana mereka. Temuan ini juga menunjukkan bagaimana khutbah dan teks televangelis mungkin dapat berhubungan dengan idelologi dominan (kapitalis), dan menstrukturasi kekuasaan yang terwakili dalam wacana mereka dan apa yang mereka nyatakan tentang konteks sosio-historis umat Islam di abad kedua puluh satu.