Untitled

Abstract

Sugihwaras Village is a village located in Ngancar Subdistrict, Kediri Regency. A wellknown agricultural commodity is pineapple with a typical mainstay product, namely "Kelud honey pineapple". In practice, Kelud honey pineapple traders are part of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) and as an aspect of Tourism Amenities to support tourism activities in the Mount Kelud Tourism Area. However, the government's objectives are still not in line with the management conditions of Kelud honey pineapple traders' MSMEs. Therefore, this research will describe how Kelud honey pineapple traders are managed as supporters of the Mount Kelud Tourism Area. This research uses a qualitative method with an exploratory descriptive approach. Data collection techniques use interviews, observation and documentation. Data analysis consists of data collection, data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that (1) The management of Kelud honey pineapple traders is considered to be quite good in terms of potential, personal, operational, relationship and interaction management, (2) The obstacles encountered by Kelud honey pineapple traders are related to the provision of facilities, high purchasing prices and sales decreasing. (3) Efforts made by the government include organizing festivals and community training, but there is a need for capital assistance for traders. INTISARIDesa Sugihwaras merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Komoditas pertanian yang cukup terkenal adalah nanas dengan produk khas andalan yaitu "Nanas Madu Kelud". Dalam pelaksanaannya, pedagang nanas madu Kelud merupakan bagian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sebagai salah satu aspek Amenitas Pariwisata untuk menunjang kegiatan pariwisata di Kawasan Wisata Gunung Kelud. Namun tujuan pemerintah tersebut masih belum sejalan dengan kondisi tata kelola UMKM pedagang nanas madu Kelud. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pengelolaan pedagang nanas madu Kelud sebagai pendukung Kawasan Wisata Gunung Kelud. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan pedagang nanas madu Kelud dinilai cukup baik ditinjau dari pengelolaan potensi, personal, operasional, relasi dan interaksi, (2) Kendala yang dihadapi pedagang nanas madu Kelud adalah terkait terhadap pemberian fasilitas, harga beli yang tinggi dan penjualan yang menurun. (3) Upaya yang dilakukan pemerintah antara lain dengan menyelenggarakan festival dan pelatihan masyarakat, namun perlu adanya bantuan permodalan bagi para pedagang.