Hypatia dari Alexandria adalah seorang ahli dalam ilmu filsafat, matematika, dan astronomi di era peradaban Romawi Kuno. Sosoknya menggambarkan perempuan yang cerdas, tangguh, dan cemerlang. Dominasi pengaruh agama pada era Hypatia hidup semakin menguat sehingga ilmu pengetahuan yang awalnya disebarluaskan olehnya perlahan-lahan dipinggirkan. Peran Hypatia dalam membangun peradaban melalui pengembangan ilmu pengetahuan akhirnya terhenti ketika ia dengan sengaja dibunuh oleh kelompok yang sangat fanatik terhadap ajaran Gereja dan agama Kristen. Kehidupan yang dialami oleh Hypatia pada era peradaban Romawi Kuno menggambarkan mengenai konflik ilmu pengetahuan dan kepentingan pihak tertentu. Seberapa besarpun pengaruh perempuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, apabila kebenaran yang dianut oleh orang lain adalah bersifat fanatik tanpa melihat fakta yang ada, maka pengetahuan itu akan menjadi sia-sia. Artikel ini membahas mengenai perjalanan dan peran Hypatia dalam membangun peradaban di era Romawi kuno melalui pengembangan ilmu pengetahuan serta melihat sosok Hypatia dari sudut pandang feminisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review. Peneliti melakukan pencarian artikel jurnal yang relevan melalui Scopus dan Google Schoolar. Kata kunci yang dimasukkan dalam mesin pencarian adalah “Hypatia of Alexandria”; Hypatia AND Philosophy; Hypatia AND Feminism; Hypatia AND Knowledge. Hypatia memiliki peran besar dalam membangun peradaban ilmu di era Romawi kuno dan telah membuktikan bahwa peran perempuan dalam membangun peradaban melalui pengembangan ilmu pengetahuan merupakan sebuah pencapaian besar khususnya dalam membangun peradaban sebuah bangsa. Nama Hypatia begitu dikenal sebagai simbol feminisme. Pemikirannya digunakan dalam menyebarkan teori, pemahaman, serta pemikiran mengenai feminisme itu sendiri.