Obesitas merupakan salah satu prediktor independen jalan napas sulit. Laringoskopi direk menggunakan laringoskop Macintosh merupakan teknik standar yang paling sering digunakan untuk intubasi endotrakeal. Penggunaan videolaringoskop (VL) telah meningkatkan angka keberhasilan intubasi pada pasien dengan jalan napas sulit dan memberikan waktu intubasi yang lebih singkat dibanding dengan laringoskopi direk. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan angka keberhasilan dan lama intubasi antara metode laringoskopi direk dan videolaringoskopi pada pasien obesitas. Penelitian ini menggunakan metode prospektif analitik komparatif eksperimental, randomized single blind study dengan jumlah sampel sebanyak 22 pasien di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode November 2020-Januari 2021. Analisis statistik menggunakan Uji Eksak Fisher dan t dua kelompok independen. Dilakukan penilaian keberhasilan dan lama waktu intubasi endotrakeal setiap kelompok yang diuji. Pada kelompok VL, intubasi endotrakeal berhasil dilakukan pada 11 subjek dengan tidak ada subjek gagal, sementara pada kelompok direk didapatkan 6 subjek berhasil dan 5 subjek gagal. Lama intubasi pada kelompok VL rerata 27,69±7,73 detik dan kelompok direk 26,73±4,53 detik. Penelitian ini memberikan hasil angka keberhasilan intubasi endotrakeal dengan metode videolaringoskopi lebih tinggi secara signifikan (p<0,05) dengan waktu intubasi lebih lama yang tidak signifikan secara statistik (p>0,05). Simpulan, penggunaan metode videolaringoskopi pada saat intubasi pada pasien obesitas meningkatkan keberhasilan intubasi, namun tidak mempersingkat lama waktu intubasi.