Energi panas bumi telah menjadi salah satu energi alternatif penting di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir. Well Completion merupakan serangkain tes untuk mendapatkan data karakteristik sumur. Analisis pada penelitian ini dilakukan pada sumur X lapangan Y secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan quicklook pada grafik PTS, liquid level injection 1200 GPM pada kedalaman 628 m melalui data pressure. Korelasi temperature dan spinner diperoleh feedzone pertama di 1074-1095 m, feedzone kedua di 1170-1195 m, feedzone ketiga di 1232-1234 m dan feedzone keempat di 2604-2611 m. Perhitungan nilai slope dapat ditentukan dengan melalui spinner vs cable speed di plot terhadap kedalaman. Nilai slope yang diperoleh berdasarkan adalah 7.2. Laju alir fluida yang diperoleh rata-rata pada feedzone pertama sebesar -1.27 m/s, feedzone kedua sebesar -1.42 m/s, feedzone ketiga sebesar -1.35 m/s dan feedzone keempat sebesar -2.27 m/s. Nilai laju alir massa pada feedzone pertama sebesar 11.06 kg/s dengan kontribusi 42%, feedzone kedua sebesar 8.08 kg/s dengan kontribusi 30%, feedzone ketiga sebesar 1.38 kg/s dengan kontribusi 6%, dan feedzone keempat sebesar 5.78 kg/s dengan kontribusi 22%. Berdasarkan spesific steam comsumsion untuk menghasilkan 1 Mwe dibutuhkan 2 kg/s steam diperoleh estimasi produksi sekitar 13.15 MWe. Injectivity Index (II) rata-rata sebesar 532.81 ton/hr/bara. Pressure Fall Test dilakukan untuk mengetahui penurunan pressure sehingga diperoleh nilai transimivitas, permeabilitas dan skin menggunakan Horner Chart. Nilai slope sebesar 0.352 ksc/cycle, tekanan awal sebesar 88.09 ksc dan tekanan 1 jam sebesar 88.23 ksc, permeabilitas diperoleh sebesar 7.38 mD dan skin factor sebesar -13.168 yang dapat diartikan adanya perbaikan pada reservoir.