Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) merupakan salah satu teknologi pemanenan air hujan yang dirancang dan dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kementerian PUPR. ABSAH dibuat dengan memanfaatkan air hujan dan dialirkan ke dalam akuifer buatan yang kemudian ditampung oleh reservoir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan lokasi prioritas pembangunan ABSAH di Wilayah Sungai (WS) Citanduy. Metode yang digunakan yaitu overlay berbobot dengan menggunakan Analytical Hierachy Process dan Sistem Informasi Geografis. Peta lokasi prioritas tersebut disusun dengan menggunakan 6 parameter yang meliputi parameter biofisik dan sosial-ekonomi, yaitu curah hujan, tata guna/tutupan lahan, keberadaan cekungan air tanah, kelas rawan kekeringan, pengembangan pembangunan desa, dan biaya konstruksi yang direpresentasikan dengan besaran upah minimum. Klasifikasi lokasi prioritas dibagi menjadi 5 zona yaitu, prioritas sangat tinggi, prioritas tinggi, prioritas sedang, prioritas rendah dan prioritas sangat rendah. Hasil analisis menunjukan bahwa zona prioritas sedang mendominasi area studi (63,73% dari luas WS Citanduy), kemudian diikuti zona prioritas tinggi (24.03%), prioritas sangat tinggi (3,58%) dan prioritas sangat rendah (0,17%). Evaluasi ABSAH yang telah dibangun saat ini terhadap peta lokasi prioritas menunjukkan bahwa terdapat 8 unit ABSAH berada di lokasi prioritas sedang, 7 unit di lokasi prioritas tinggi dan 2 unit di lokasi prioritas sangat tinggi. Peta lokasi prioritas pembangunan ABSAH dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemangku kepentingan dalam menetapkan lokasi yang optimal dan desain bangunan ABSAH yang efisien dalam rangka memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat di daerah penelitian. Studi ini juga dapat dijadikan pembanding untuk penelitian terkait penentuan lokasi penampungan air hujan di daerah lain.Kata Kunci: ABSAH, identifikasi lokasi, pemanenan air hujan, analytical hierarchy process, sistem informasi geografis