A High Performance Encryption System Based on AES Algorithm with Novel Hardware Implementation

Yuan, Ye; Yang, Yupu; Wu, Liji; Zhang, Xiangmin

doi:10.1109/edssc.2018.8487056

Cited by 41 publications

(19 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The example 3 shows that the result becomes an incorrect answer when the pattern of m cannot be written as h a . In fact, the decrytion process in example 3 cannot recover m = 11 because 11 cannot be written as h 3 .…”

Section: The Proposed Methodsmentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

The new Weakness of RSA and The Algorithm to Solve this Problem

2020

KSII TIIS

View full text Add to dashboard Cite

RSA is one of the best well-known public key cryptosystems. This methodology is widely used at present because there is not any algorithm which can break this system that has all strong parameters within polynomial time. However, it may be easily broken when at least one parameter is weak. In fact, many weak parameters are already found and are solved by some algorithms. Some examples of weak parameters consist of a small private key, a large private key, a small prime factor and a small result of the difference between two prime factors. In this paper, the new weakness of RSA is proposed. Assuming Euler's totient value, Φ (n), can be rewritten as Φ (n) = ad + b, where d is the private key and , a b ∈  , if a divides both of Φ (n) and b and the new exponent for the decryption equation is a small integer, this condition is assigned as the new weakness for breaking RSA. Firstly, the specific algorithm which is created for this weakness directly is proposed. Secondly, two equations are presented to find a, b and d. In fact, one of two equations must be implemented to find a and b at first. After that, the other equation is chosen to find d. The experimental results show that if this weakness has happened and the new exponent is small, original plaintext, m, will be recovered very fast. Furthermore, number of steps to recover d are very small when a is large. However, if a is too large, d may not be recovered because m which must be always written as m = h a is higher than modulus.

show abstract

Section: The Proposed Methodsmentioning

confidence: 99%

“…Moreover, low computational cost is required. Advanced Encryption Standard (AES) [2], [3] is the best algorithm. However, the disadvantage of all algorithms in this group is the problem to find the secret channels to exchange the secret key between sender and receiver.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

The new Weakness of RSA and The Algorithm to Solve this Problem

2020

KSII TIIS

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Gambar 3. Data sharing [2] D. AES Algoritma AES telah banyak digunakan dalam berbagai sistem enkripsi seperti untuk keamanan data dan privasi [8]. Algoritma AES dipilih untuk melaukan enkripsi dengan alasan bahwa menggunakan algoritma ini lebih cepat dan lebih aman dibandingkan dengan algoritma IDES dan 3DES.…”

Section: Gambar 2 Algoritma Enkripsi [2]unclassified

Encryption Security Sharing Data Cloud Computing by Using Aes Algorithm: A Systematic Review

Hidayat

2019

teknokom

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKTeknologi cloud computing merupakan revolusi yang dapat berbagi sumber daya, layanan dan data di antara pengguna melalui jaringan. Karena jutaan pengguna menggunakan hak yang sama pada jaringan untuk mentransfer data, maka data menjadi lebih rentan terhadap serangan keamanan dari pihak yang tidak memiliki hak akses atau penyusup. Sistem untuk keamanan data sekarang berkonsentrasi pada penyediaan keamanan internet dalam penyimpanan data cloud, tetapi kurang memperhatikan terhadap keamanan data saat sedang melakukan transfer data. Mempertimbangkan keamanan sebagai masalah yang sangat berpengaruh, sistem yang diusulkan berkonsentrasi pada penyediaan keamanan untuk mentransfer data menggunakan teknik enkripsi. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan yang diusulkan meningkatkan keamanan sistem secara keseluruhan membuat penyusup sulit untuk mengambil data yang di transfer. Untuk mencegah itu semua penulis mengusulkan metode enkripsi pada cloud computingdengan menggunakan algoritma AES (Advanced Encryption Standard) yang dapat melakukan proses pengamanan dalam proses transfer data maupun penyimpanan data. Metode yang dilakukan dalam mencari usulan penelitian menggunakan sistematika review, karena metode SLR mampu berikan usulan dan peluang bagi penelitian pada masa mendatang. ABSTRACTTechnology cloud computing is the revolution can share resources, services and data between users through a network of. Because millions of users use the same rights on the network to transfer data, and data to a vulnerable to attack security of the do not have the right of access or an intruder. System for security of data now concentrate on the provision of security the internet in data storage, cloud but little regard on security data while data transfer consider security as a very influential, the proposed concentrate on providing security to transfer data using a technique encryption. Research conducted show that the approach proposed boost security whole system make an intruder difficult to take the data in the transfer. To prevent it proposes encryption writer methods in cloud computing with algorithm AES (Advanced Encryption Standard) the process of security in the process of data transfers and data storage. The method is in search of the research uses systematic review, because method SLR able to give suggestions and opportunities for research on the future.

show abstract

“…Algoritma AES merupakan substitusi-permutasi khas enkripsi jaringan (SPN) primitif berdasarkan struktur cipher blok simetris. Jumlah untuk operasi putaran pada AES adalah 10, 12, 14 untuk AES-128, AES-192, dan AES-26 secara terpisah, dengan jumlah bit kunci menjadi 128, 129, dan 256 [2]. Algortima Advanced Encryption Standard (AES) merupakan algoritma kriptografi modern yang bersifat simetris.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penerapan Algoritma AES dan Konversi SMS ke dalam Bahasa KHEK pada Aplikasi Enkripsi Berbasis Mobile Application

Kirana¹,

Sugianto²

2019

khif

View full text Add to dashboard Cite

Abstrak-Telepon Selular (ponsel) atau dikenal dengan nama HP (handphone) memiliki banyak keunggulan dan kelebihan baik dari segi fasilitas yang dimilikinya, salah satu fasilitas yang banyak digunakan berupa SMS. Akan tetapi fasilitas yang berupa SMS ini memiliki kerentanan berupa penyadapan, maka dari itu diusulkan sebuah aplikasi enkripsi menggunakan algoritma AES dan konversi bahasa Khek. Algortima Advanced Encryption Standard (AES) merupakan algoritma kriptografi modern yang bersifat simetris. Pada algoritma AES kunci yang dipakai memiliki panjang bervariasi yaitu 128, 192, 256 dengan memiliki jumlah ronde yang berbeda pula tergantung panjang kuncinya. Bahasa Khek adalah bahasa yang dituturkan oleh orang Hakka, memiliki 9 jenis dialek, salah yang digunakan adalah dialek lufang. Dengan menerapkan algoritma AES dan konversi bahasa Khek pada aplikasi enkripsi, pengamanan pesan yang dikirim akan terjamin kerahasiaannya, sehingga pihak yang tidak berwenang, tidak dapat mendapatkan informasi pesan yang dikirimkan. Dalam pengembangan aplikasi selanjutnya diharapkan aplikasi yang dibangun dapat mempunyai fasilitas untuk menyembunyikan sebuah folder yang digunakan untuk menyimpan hasil enkripsi dan juga dekripsi.

show abstract

A High Performance Encryption System Based on AES Algorithm with Novel Hardware Implementation

Cited by 41 publications

References 2 publications

The new Weakness of RSA and The Algorithm to Solve this Problem

The new Weakness of RSA and The Algorithm to Solve this Problem

Encryption Security Sharing Data Cloud Computing by Using Aes Algorithm: A Systematic Review

Penerapan Algoritma AES dan Konversi SMS ke dalam Bahasa KHEK pada Aplikasi Enkripsi Berbasis Mobile Application

Contact Info

Product

Resources

About