Abstrak-Pada tahun 2014 Sample Registration System (SRS) mengeluarkan hasil survei yang menegaskan bahwa penyakit jantung merupakan penyakit nomor 2 (dua) tertinggi pada semua golongan umur dan merupakan penyakit tidak menular yang paling banyak diderita di Indonesia dengan presentase sebesar 12,9%. Dalam penelitian ini, teknik auskultasi jarak jauh dibangun dengan memanfaatkan jaringan global Internet sebagai media transmisi dan media penyimpan berbasis Cloud. Teknologi ini memungkinkan pengiriman sinyal suara jantung secara daring sehingga pengukuran dan perekaman sinyal jantung tetap dapat dilakukan untuk masyarakat daerahdaerah pedesaan di mana kehadiran dokter ahli sangat terbatas, sedangkan dokter ahli dapat berada di mana saja untuk melakukan analisis klinis. Hasil pengujian terhadap sistem tele-auskultasi menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunda transmisi adalah 5,68 detik dengan rata-rata jumlah data hilang kurang dari 1% untuk pengiriman 1 sinyal suara jantung. Nilai rata-rata waktu tunda transmisi untuk pengiriman data sinyal jantung dengan 2 pasien secara simultan menunjukkan nilai yang lebih kecil. Hal ini mungkin disebabkan karena pengukuran waktu tunda transmisi dan jumlah data hilang sangat tergantung pada kondisi jaringan internet. Korelasi antara data sebelum dan sesudah ditransmisikan memiliki nilai mendekati 1 pada , hal ini berarti terdapat kemiripan yang sangat kuat antara data sinyal suara jantung sebelum dan sesudah transmisi.
Kata kunci: tele-auskultasi, sinyal suara jantung, internet, Internet of Things, penyimpanan CloudAbstract-In 2014, the Sample Registration System (SRS) released a survey showing that heart diseases can be categorized as the second highest non-communicable disease in Indonesia. The percentage is 12.9%. In this work, a tele-auscultation system for heart sound signals was built to transmit the signal over the global Internet networks and store them in a Cloud storage. Thus, the system allows measurement of heart sound signal for the rural area where the presence of expert is very scarce and helps the expert doctors to perform clinical analysis anywhere. Our examination showed that the system exhibited the average transmission delay of 5.68 second and data lost of only less than 1% for transmission of 1 heart sound signal. On the other hand, examination using two heart sound signals transmitted simultaneously showed that it displayed a smaller average of transmission delay. It may be caused by the measurement of the transmission delay as well as data lost that is depended on the traffic in the internet networks. Moreover, correlation of the heart sound signals before and after transmission showed a strong correlation where the correlation value is very close to 1 at, indicating that there is a strong similarity between the two signals.