F79Abstrak-Kebocoran pipa produksi (production tubing) dalam kegiatan eksplorasi minyak bumi dan gas alam dapat mengganggu proses produksi. Untuk itu, diperlukan metode yang tepat untuk memperbaiki kebocoran tubing tanpa menghentikan proses (shutdown). S alah satu metode perbaikan yang dapat digunakan adalah in situ well repair. In situ well repair dilakukan dengan penambalan (patching) menggunakan polimer superabsorbent jenis polyacrylamide pada flow rate dan tekanan tertentu. Pada penelitian ini dilakukan simulasi dengan CFD dan FEM untuk menganalisis pengaruh tekanan dan flow rate yang menghasilkan kemampuan in situ well repair paling optimum untuk mengatasi kebocoran tubing dengan menggunakan software ANS YS . Hasil yang diperoleh yaitu semakin besar flow rate dan tekanan, maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya deformasi patch pada lokasi in situ well repair. Flow rate yang menghasilkan kemampuan in situ well repair paling optimum adalah 1000 bpd dengan nilai tekanan sebesar 36,82 Pa pada lokasi patch dengan jarak 180 inch dari dasar tubing.Kata Kunci-In Situ Well Repair, Kebocoran Tubing, Patching, Polyacrylamide.
I. PENDAHULUANEHANDALAN sistem perpipaan sangat diperlukan pada setiap industri minyak dan gas untuk mencegah terjadinya kegagalan [1]. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan pada sistem perpipaan tersebut antara lain korosi, kegagalan perawatan, kegiatan masyarakat di sekitar jalur pipa (third party activities), faktor alam, kesalahan operasional, dan kegagalan mekanik. Kegagalan yang berupa kebocoran pada pipa produksi (production tubing) dapat mengakibatkan penurunan kemampuan selama proses produksi [2].Metode perbaikan production tubing yang telah dilakukan secara konvensional membutuhkan waktu lama, biaya mahal, dan memiliki risiko yang tinggi pada pengerjaan rig karena harus mematikan (shutdown) sumur pengeboran [3]. Untuk mengatasi kebocoran tanpa melakukan shutdown pada proses tersebut, telah dikembangkan dan dipatenkan metode perbaikan dengan cara penambalan (patch repair) oleh Drillflex Company of Rennes di Perancis, dimulai pada tahun 1994. Pada tahun 1995 dan 1996, lebih dari empat puluh tambalan (patch) telah dipasang di sumur uji yang dangkal di Rennes dengan berbagai kondisi lubang bawah permukaan [4]. Polimer superabsorbent dengan sifat khusus yang dapat menyerap dan menjaga sejumlah besar fluida encer pada kondisi panas dan tekanan tertentu dapat digunakan untuk mencegah/membatasi aliran fluida melalui kebocoran pipa [5].Metode patch repair bukan merupakan suatu kegiatan yang mudah untuk dilakukan pada production tubing karena memiliki parameter-parameter tertentu yang harus dikontrol, seperti flow rate dan tekanan fluida serta temperatur production tubing. Selain itu, juga dibutuhkan biaya yang banyak untuk melaksanakan metode patch repair dalam mengatasi kebocoran tubing [6]. Oleh karena itu, diperlukan penelitian berbasis simulasi untuk patch repair secara in situ tanpa melakukan shutdown pada production tubing dengan parameter flow rate dan tekanan te...