Osteoarthritis (OA) is a degenerative joint disease characterized by progressive cartilage degeneration, subchondral bone changes, osteophyte formation, sinovitis or arthritis. The aim of osteoarthritis management is to reduce pain, increase joint function, and decrease disability. Hyperbaric oxygen therapy (HBOT) can inhibit astrocyte activation and inflammatory factor production, and maintain transmission and intergration of sensoric information through dorsal neurons, therefore, resulting in pain reduction. This study aimed to evaluate the effectiveness of HBOT in chronic pain of knee osteoarthritis. This was a parallel, two-arm, placebo-controlled, randomized clinical trial in adults with knee osteoarthritis at two hospitals in Manado, namely Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou and Rumah Sakit Siloam. The results obtained 44 patients suffered from knee osteoarthritis grade 1 dan 2 associated with chronic pain as subjects, divided into two groups namely intervention with HBOT and control groups. Determination of normality of numeric variables was performed with Shapiro-Wilk test. The statistic test confirmed that the distribution of VAS scores was relatively not different between before and after HBOT, and the control group (p=0.421 and p=0.634). In conclusion, hyperbaric oxygen therapy can be used to reduce chronic pain in knee osteoarthritis.
Keywords: knee osteoarthritis; hyperbaric oxygen therapy; chronic pain
Abstrak: Osteoartritis (OA) merupakan suatu penyakit sendi degeneratif yang dikarakteristikkan dengan degenerasi kartilago progresif, perubahan tulang subkondral, pembentukan osteofit, dan sinovitis atau inflamasi sendi. Tujuan penatalaksanaan OA ialah untuk meredakan nyeri, meningkatkan fungsi, dan membatasi disabilitas Terapi oksigen hiperbarik (TOHB) dapat menginhibisi aktivasi astrosit dan produksi faktor inflamatorik serta mempertahankan transmisi dan integrasi informasi sensori melalui neuron dorsal sehingga nyeri menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektifitas TOHB dalam penatalaksanaan nyeri kronik pada OA lutut. Penelitian ini didesain sebagai suatu parallel, two-arm, placebo-controlled, randomized clinical trial pada dewasa dengan OA lutut di dua rumah sakit di Manado, Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou dan Rumah Sakit Siloam. Sebanyak 44 pasien OA lutut grade 1 dan 2 dengan nyeri kronik menjadi subjek penelitian, yang dibagi secara acak atas dua kelompok: intervensi TOHB dan kontrol. Penentuan normalitas variabel numerik dilakukan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasil statistik mengonfirmasi distribusi penurunan skor VAS relatif tidak berbeda bermakna sebelum dan setelah TOHB dan kelompok kontrol (p=0,421 dan p=0,634). Simpulan penelitian ini terapi oksigen hiperbarik kemungkinan dapat menurunkan nyeri kronik pada penderita osteoartristis lutut.
Kata kunci: osteoartritis lutut; terapi oksigen hiperbarik; nyeri kronik