2022
DOI: 10.35741/issn.0258-2724.57.4.5
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

A Review of the Smallholder Cashew Nut Processing Industry in Indonesia and Its Sustainability

Abstract: Cashew nut production in Indonesia is largely limited to the eastern region. The harvesting time varies according to the production region during the dry season, ranging from July to November. Most cashews are sold in the shells to traders who frequent farmers’ villages. However, the price of cashews in the shell is considerably lower than that of fresh or processed cashew nuts, which are mainly processed by smallholder farmers. Cashews are a potential export commodity because of their high economic value in t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Awalnya masyarakat memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan sampingan karena selain jambu mete sebagai tanaman musiman, biasanya masa panen bulan September sampai Desember, juga pengisi waktu tidak melaut karena di bulan-bulan tersebut kondisi laut tidak bersahabat. Sebagaimana diketahui bahwa biji jambu mete selain mengandung protein (21%), karbohidrat (22%), lemak (47%), mineral dan vitamin dalam jumlah yang cukup besar serta asam amino esensial (38,78%) khususnya leusin dan arginin sebesar 22,23%, juga bernilai ekonomi (Al Mani and Yudha, 2021;Witjaksono et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Awalnya masyarakat memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan sampingan karena selain jambu mete sebagai tanaman musiman, biasanya masa panen bulan September sampai Desember, juga pengisi waktu tidak melaut karena di bulan-bulan tersebut kondisi laut tidak bersahabat. Sebagaimana diketahui bahwa biji jambu mete selain mengandung protein (21%), karbohidrat (22%), lemak (47%), mineral dan vitamin dalam jumlah yang cukup besar serta asam amino esensial (38,78%) khususnya leusin dan arginin sebesar 22,23%, juga bernilai ekonomi (Al Mani and Yudha, 2021;Witjaksono et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified