2019
DOI: 10.15408/a.v6i2.11456
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

A Semantic Analysis of Difference Lexical Choices in Quran Translation of Indonesian and Dutch Versions

Abstract: This study aims to compare two translations of the Quran, which were known for the first time among Indonesian Muslims around 1930-1950. De Heilig Qoeran, translated into the Dutch language written by Soedewo and Terjemah Quran Karim was translated into the Indonesian language written by Mahmud Yunus. The material object of this study was: De Heilig Qoeran, which was translated Quran into Dutch language, written by Soedewo and Terjemah Quran Karim was translated Quran into Indonesian language written by Mahmud… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

1
2

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Ali Ridho mendefinisikan bahasa sebagai "sistem lambang bunyi yang bersifat sewenang-wenang, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk berkolaborasi, berinteraksi, serta mengidentifikasi diri, serta mencerminkan percakapan yang baik, perilaku yang baik, tata krama, budaya, asal usul, dan budi pekerti, serta mencerminkan identitas bangsa serta karakter seseorang melalui kata-kata dan tutur kata" (Astari et al, 2019). Sedangkan untuk Arab, itu merujuk kepada "sebutan untuk kelompok etnis yang berasal dari Jazirah Arab dan wilayah Timur Tengah" (Mahfud et al, 2021).…”
Section: Kajian Pustakaunclassified
“…Ali Ridho mendefinisikan bahasa sebagai "sistem lambang bunyi yang bersifat sewenang-wenang, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk berkolaborasi, berinteraksi, serta mengidentifikasi diri, serta mencerminkan percakapan yang baik, perilaku yang baik, tata krama, budaya, asal usul, dan budi pekerti, serta mencerminkan identitas bangsa serta karakter seseorang melalui kata-kata dan tutur kata" (Astari et al, 2019). Sedangkan untuk Arab, itu merujuk kepada "sebutan untuk kelompok etnis yang berasal dari Jazirah Arab dan wilayah Timur Tengah" (Mahfud et al, 2021).…”
Section: Kajian Pustakaunclassified
“…Kajian al-Qur'an berbahasa Belanda De Heilige Queran yang dilakukan oleh (Bustam & Astari, 2018) menemukan bahwa al-Qur'an terjemah bahasa Belanda cenderung menghindari pemaknaan kosa kata di dalam al-Qur'an yang berdimensi metafisik dan penerjemahannya mengarah kepada rasionalitas yang bisa diterima oleh akal dan ilmiah, sebagai contoh, penerjemahan kata ‫رفع‬ َّ ‫هللا‬ dalam konteks kisah nabi Isa pada surah Annisa: 158, maka pada De Heilige Queran diterjemahkan dengan 'ferheaven' yang berarti 'memuliakan'. Hal ini didasari secara rasional bagi kalangan Belanda seseorang yang diangkat ke atas belum dapat diterima secara akal, sehingga makna yang digunakan dalam terjemah De Heilige Quer an, yaitu 'memuliakan' (Astari & Bustam, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The problem of using inaccurate word equivalents in translating the Qur'an has an impact on the interpretation of the text which is different from the text (Al-Qinai, 2012). As there were deviations in the equivalent translation of the Dutch Al-Qur'an which showed deviations in the translation, especially the prophetic verses and the miracles of the prophets (Astari & Bustam, 2019;Bustam & Astari, 2018). The Qur'an contains many examples of taḍmin (the use of a verb followed by a preposition which is not a standard collocation).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%