Gingivitis adalah manifestasi oral yang paling tinggi prevalen nya pada kehamilan. Perubahan hormon dan vaskular yang menyertai kehamilan diketahui memperparah respons inflamasi terhadap iritan lokal. Seringkali ibu hamil mengabaikan dalam menjaga kesehatan mulutnya yang mengakibatkan adanya retensi plak pada gigi dan tepi gingiva, hal ini dapat menyebabkan peradangan pada gingiva. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi gingivitis pada wanita di Indonesia adalah 74%. Penelitian ini bertujuan Status kesehatan gigi dan gusi serta faktor-faktor risiko gingivitis pada ibu hamil. Metode: Jenis penelitian analitik dengan menggunakan desain crossectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara yang datang pada bulan November 2016. Ibu hamil diperiksa plak skor dan indeks gingivitis. Jumlah sampel adalah 90 ibu hamil dan sebagian besar (81,1%) berada di trimester 3. Hasil penelitian dianalisis dengan uji ANOVA dan Chi-square. Hasil: Sebanyak 29% ibu hamil memiliki skor plak yang baik (0,1-0,9). Prevalensi gingivitis terdapat pada semua ibu hamil (100%) yang terdiri dari 16,7% gingivitis ringan, 26,7 gingivitis sedang dan 56,7% gingivitis berat. Peningkatan tajam pada gingivitis ditemukan dari trimester 1 ke trimester II dan stabil pada trimester III. Terdapat ubungan yang signifikan antara tingkat keparahan gingivitis dan umur kehamilan, waktu dan frekuensi menyikat gigi, indeks plak, pendidikan, dan pengetahuan (p <0,05). Simpulan: Terdapat hubungan antara gingivitis dengan beberapa faktor risiko yaitu: umur kehamilan, frekuensi sikat gigi, waktu sikat gigi dan indeks plak.