Abses Hepar merupakan jenis abses visceral yang paling umum terjadi. Insiden tahunan abses hepar dilaporkan sejumlah 2,3 kasus per 100.000 penduduk dan lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita. Telah dilaporkan sebuah kasus abses hepar pada seorang laki-laki usia 75 tahun yang datang ke RSUD Kabupaten Rote Ndao dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas disertai demam naik turun, mual dan muntah. Pasien ditatalaksana dengan kombinasi antibiotik spektrum luas yaitu seftriakson 2 gram intravena tiap 24 jam dan metronidazole 500 mg intravena tiap 8 jam selama 14 hari. Evaluasi laboratorium menunjukkan penurunan WBC menjadi 8400/mL, SGOT menjadi 31 IU/L dan SGPT menjadi 12 IU/L. Namun secara klinis pasien masih mengalami demam, sehingga pada hari rawat ke 16 dilakukan drainase abses dan didapatkan pus 300cc. Post drainase abses, pasien kemudian dipulangkan dengan kondisi klinis membaik dan konfirmasi laboratorium didapatkan penurunan WBC, SGOT dan SGPT menjadi nilai normal. Laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran pendekatan diagnosis dan tatalaksana abses hepar piogenik pada rumah sakit perifer.