ABSTRAKPewarna alam gambir digunakan sebagai pewarna pada benang katun melalui ekstraksi ulang dari gambir asalan. Al (SO ) , FeSO dan CaO digunakan sebagai mordan dengan metoda 2 4 3 4 pasca mordanting. Proses pencelupan dilakukan melalui tahapan; ekstraksi ulang gambir asalan, pengelantangan benang katun, pencelupan dengan larutan ekstrak gambir, pemordanan dengan metoda pasca mordanting, dan finishing. Proses pencelupan dilakukan pada suhu 30, 50 dan 70°C dengan lama pencelupan 5, 15 dan 25 menit. Analisis kadar tanin dan ukuran partikel dilakukan terhadap gambir asalan, larutan ekstrak gambir dan larutan sisa pencelupan. Benang katun yang telah diwarnai dengan ekstrak gambir dievaluasi kekuatan tarik, mulur, mengkeret benang, intensitas, corak dan ketahanan luntur warnanya. Hasil penelitian didapatkan bahwa intensitas warna tertinggi terdapat pada pencelupan 70°C dan waktu pencelupan 25 menit dengan menggunakan mordan CaO. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40°C dengan penggunaan mordan CaO bernilai baik (4). Nilai ketahanan luntur warna terhadap penyeterikaan dan sinar matahari adalah baik sampai sangat baik (4-5) untuk semua pelakuan. Semua perlakuan dengan mordan yang sama terlihat mempunyai arah warna yang sama secara visual, namun secara kuantitatif masing-masing memiliki perbedaan intensitas dan arah warna yang cukup signifikan.Kata Kunci: Suhu pencelupan, lama pencelupan, benang katun, gambir, pewarnaan
ABSTRACT
Natural dyes re-extraction of raw gambier was used as a dye on cotton yarn. Al (SO ) , FeSO