ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk menguji potensi sel fibroblas mengalami transdiferensiasi menjadi sel saraf secara in vitro. Penyiapan newborn rat neuron conditioned medium (NBRN CM) dilakukan dengan mengkultur sel saraf yang dikoleksi dari anak tikus yang baru lahir sampai mencapai tahap konfluen, kemudian medium diganti dengan medium Dulbecco's modified eagle medium (DMEM) tanpa serum. Setelah 48 jam, medium dikoleksi sebagai NBRN CM. Sel fibroblas dikoleksi dari jaringan otot fetus tikus yang didisosiasi menggunakan tripsin. Sel fibroblas kemudian dikultur dengan 3 perlakuan medium yaitu: mDMEM + β-merkaptoetanol 0,01 mM; mDMEM + NBRN-CM 50% dan mDMEM + β-merkaptoetanol 0,01 mM + NBRN CM 50%. Sebagai kontrol, sel fibroblas dikultur dengan mDMEM ditambah newborn calf serum (NBCS) 10%. Penambahan NBRN CM ke dalam medium kultur menghasilkan sel saraf sebesar 12,97 % pada kultur sel fibroblas pasase ke-1. Penambahan β-merkaptoetanol ke dalam medium kultur meningkatkan persentase sel saraf yang ditemukan (14,60%). Hasil yang serupa terjadi pada kultur sel fibroblas pasase ke-3 (12,67%; 13,17%). Hal ini menunjukkan bahwa sel fibroblas berpotensi mengalami transdiferensiasi menjadi sel saraf pada saat diinduksi dengan medium kultur sel saraf (NBRN CM). Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat potensi transdiferensiasi sel fibroblas. ____________________________________________________________________________________________________________________ Kata kunci: fibroblas, transdiferensiasi, conditioned medium, sel saraf, in vitro
ABSTRACT
The aim of this study was to examine the potency of fibroblast cells transdifferentiated to neuron cells in vitro. Newborn rat neuron conditioned medium (NBRN CM) was collected from neuron cells cultured with mDMEM without serum for 48 hours. Fibroblast cells were collected from fetal rat muscle treated with trypsin. Fibroblast cells were culture with 3 kind of culture medium: mDMEM + 0.01 mM β-mercaptoethanol; mDMEM + 50% NBRN-CM and mDMEM + 0.01 mM β-mercaptoethanol + 50% NBRN CM . As control, cells was cultured with mDMEM +10% newborn calf serum (NBCS). The addition of NBRN CM into
PENDAHULUANStem sel adalah sel yang terdapat dalam tubuh dan memiliki beberapa karakteristik seperti sel yang belum berdiferensiasi dan memiliki fungsi khusus. Berdasarkan sumbernya, stem sel dapat digolongkan menjadi stem sel embrionik dan stem sel dewasa. Stem sel embrionik terdapat pada inner cell mass (ICM) embrio tahap blastosis. Stem sel embrionik tersebut merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan bersifat pluripoten karena sel-selnya mampu membentuk semua jaringan dan organ pada tubuh dewasa (Prentice, 2003). Penelitian eksplorasi pemanfaatan stem sel embrionik sebagai alternatif terapi sel terutama pada penyakit degeneratif telah banyak dilakukan, namun penggunaan stem sel embrionik tersebut memiliki kendala dalam bidang etika kedokteran terutama jika menggunakan stem sel yang berasal dari embrio manusia.Stem sel dewasa merupakan sel yang belum berdiferensiasi yang terdapat pada jar...